Memulai Usaha Kaos Distro

Baju kaos distro atau clothing line memiliki karakteristik yang khas di pasaran. Kaos seperi ini memiliki banyak peminat, khususnya di kalangan anak muda. Prospek usaha kaos distro ini cukup menjanjikan jika kita berani memulai dan mempelajari bisnisnya. Bahkan beberapa orang terbukti sukses dengan bisnis ini. Ada pula orang yang ingin menumpahkan kreativitas dalam bentuk kaos.


Memulai Usaha Kaos Distro



Sebelum memulai bisnis ini, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan diperhitungkan :

Riset
Salah satu yangharus dipertimbangkan dalam bisnis distro adalah riset. Kita harus menjalani sebuah riset kaos di pasaran seperti apa karena dalam perkembangannya sejak tahun 1999, kaos distro menjadi tren yang unik. Tema, ukuran, respons pembeli, dan persebaran kaos distro menjadi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam riset.

Kreativitas para pembuat desain sablon dan pemilihan bahan menjadi kunci utama. Semakin banyak brand-brand baru yang bermunculan dalam industri kreatif ini.

Distro sendiri adalah singkatan dari distribution outlet, yaitu sebuah tempat usaha yang mendistribusikan barang-barang produksi dengan jumlah terbatas. Kesan eksklusif dan jumlah terbatas membuat para peminat menggemari produknya.

Modal
Modal yang tak sedikit merupakan hal paling vital untuk menjalankan bisnis ini. Jumlah modal bervariasi, bergantung pada jumlah kaos yang akan diproduksi dan biaya-biaya lainnya. Masalah permodalan ini harus diperhitungkan betul-betul.

Misalnya kita memperhitungkan modal awal Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan perkiraan kaos yang kita pasarkan nanti akan sold out. Pada kenyataannya nanti, kaos tidak terjual habis. Kita harus melebihkan dana lima kali lipat dari dana satu juta rupiah tadi. Hal ini dilakukan agar kita sebagai wirausaha akan mendapatkan nominal modal yang aman dalam menjalankan usaha ini.

Konsep Kaos
Konsep kaos yang akan kita buat akan menentukan identitas produk kaos di pasaran. Konsep harus matang dan berkarakter kuat. Jika kita sendiri yang mendesain kaos distro yang akan dilepas ke pasaran, itu lebih baik karena akan menghemat ongkos produksi. Namun jika harus bekerja sama dengan seseorang, maka perhitungkan fee yang harus dikeluarkan untuk setiap desain.

Menentukan konsep bisa dibilang gampang-gampang susah. Hal ini berkaitan erat dengan tren kaos dan selera pasar. Konsep unik dan variasi pilihan warna juga sangat menentukan banyaknya peminat dan prospek penjualan. Riset yang detail dan strategi yang smart menjadi hal pokok dalam menetukan konsep kaos distro.

Sistem Distribusi
Sistem distribusi yang akan kita pakai perlu dipikirkan karena sistem distribusi adalah komponen penting yang dapat memengaruhi kesuksesan bisnis kaos distro kita. Walaupun produk kaos kita sangat bagus, jika tidak bisa mendistribusikannya, maka bisnis kita dalam keadaan bahaya.

Sistem mencakup bagaimana kita akan menjual hasil produksi secara online atau offline. Toko mana saja yang bisa berkonsinyasi dengan Anda, perlu agen atau reseller freelance atau tidak, dsb.

Kemasan yang kita tampilkan pada sistem pemasaran juga merupakan hal penting. kita harus aktif berpromosi melalui iklan secara online ataupun offline. Kaos distro yang kita hasilkan bukan hanya sebagai barang dagangan biasa, tetapi kaos yang menampilkan simbol gaya hidup dinamis.

Simulasi perhitungan biaya penjualan kaos distro perlu diperhatikan. Sebagai contoh, kita menawarkan minimum order 4 lusin (48 pieces). Dari setiap transaksi ini, hitunglah harga kaos per piece, harga setiap desainnya, dan kemasan plastiknya.

Kemudian hitung keuntungannya dengan menentukan harga jual kaos per piece, biaya konsinyasi (30% dari harga jual), biaya produksi, dikalikan 48 pieces. Keuntungan dari bisnis kaos distro kita akan terlihat jelas jika pembukuan tertata rapi dan real.


Memilih Bahan Kaos

Jenis bahan yang dipilih dalam usaha kaos distro harus dicermati dengan baik karena sangat erat hubungannya dengan nilai modal yang kita miliki dan biaya produksi kaos. Bagi wirausaha pemula, pembelian bahan dalam jumlah besar dan murah lebih baik daripada skala kecil dengan harga mahal untuk contoh penjualan awal.

Proses pembuatan dan penjualan harus dicermati dengan baik agar kita bisa menentukan ongkos produksi untuk penjualan pada tahap berikutnya. Pilihlah pusat penjualan bahan kaos yang menawarkan harga semurah mungkin namun cukup berkualitas. Berikut ini beberapa jenis bahan untuk kaos distro.

1. Cotton Combed (Kaos Katun Polos)
Bahan kaos ini memiliki serat benang halus. Hasil rajutan dan tampilan bahan lebih halus dan rata. Bahan cotton combed memiliki beberapa jenis, yaitu 20s, 24s, 30s, dan 40s dilihat dari jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya.

Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis bahannya. Harganya pun semakin mahal. Umumnya, jenis 20s dan 30s digunakan untuk kaos distro, sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai untuk item dengan design tertentu seperti kaos wanita atau pakaian dalam.

  • Benang 20s : Memiliki ketebalan antara 180 – 220 gram/m2
  • Benang 24s : Memiliki ketebalan antara 170 – 210 gram/m2
  • Benang 30s : Memiliki ketebalan antara 140 – 160 gram/m2
  • Benang 40s : Memiliki ketebalan antara 110 – 120 gram/m2

2. Cotton Viscose (CVC)
Bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Bahan ini memiliki tingkat shrinkage (susut pola) lebih kecil dari bahan cotton dan bersifat menyerap keringat.

3. Cotton Carded
Bahan cotton carded memiliki beberapa jenis yaitu 20s, 24s, dll. Bahan ini memiliki serat benang yang kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. Umumnya, bahan ini digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, karena harganya relatif murah dibandingkan dengan cotton combed. Namun, kaos berbahan cotton carded ini tetap nyaman dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alam.

4. Polyester (PE)
Bahan ini terbuat dari serat sintetis (hasil minyak bumi) berupa serat fiber poly kemudian dibuat untuk bahan kaos. Namun jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas jika dipakai karena sifat bahan dasarnya.

5. Teteron Cotton (TC)
Bahan ini adalah campuran dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester. Dibandingkan bahan kaos cotton, bahan ini kurang bisa menyerap keringat dan terasa panas di badan. Namun bahan TC lebih tahan (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali dan harganya relatif lebih murah.

6. Hyget
Bahan ini terbuat dari plastik dan lebih tipis dibandingkan bahan lainnya. Bahan kaos ini banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai karena harganya yang sangat murah.


Persiapkan Alat Produksi Kaos Distro

Jika riset sudah dilakukan dengan cermat, persiapan modal awal sudah ada, konsep dan target pasar sudah ditentukan, jenis bahan sudah dipertimbangkan, maka persiapkan alat-alat produksi dengan baik. Kita bisa mencari informasi dari mereka yang telah berpengalaman atau informasi dari internet.

Kesiapan mental dan permodalan adalah dua hal vital dalam memulai usaha apapun termasuk usaha kaos distro. Jadi jangan ragu untuk memulai berusaha kaos distro jika keinginan kita kuat. Selamat mencoba berbisnis kaos distro dan semoga sukses!
LihatTutupKomentar