Apa Yang Dimaksud Psikolog Klinis

Definisi Awal

istilah psikologi klinis pertama kali digunakan dalam media cetak oleh Lightner Witmer pada 1907. Witmer juga orang pertama yang mengoperasikan klinik psikologi (Benjamin, 1996, 2005). Uraian lebih banyak ihwal bantuan rintisan Witmer akan timbul di Bab 2, namun untuk kini mari kita diskusikan bagaimana dia mendefinisikan bidang yang baru lahir tersebut. Witmer membayangkan psikologi klinis selaku suatu disiplin dengan beebrapa persamaan dengan aneka macam macam bidang lain, utamanya kedokteran, pendidikan dan sosiologi. Oleh sebab itu, seorang psikolog klini ialah seseorang yang bekerja dengan orang lain yang pekerjaannya melibatkan faktor penanganan, pendidikan dan info-berita interpersonal. Di kliniknya, klien pertamanya yakni belum dewasa dengan banyak sekali problem perilaku atau pendidikan. Namun demikian, dalam tulisan-goresan pena mulanya, Witmer (1970) sudah meramaikan bahwa psikologi klinis dapat dipraktekkan pada orang-orang dalam segala usia dan dengan beragam presenting dilema (persoalan yang dialami atau gejala awal yang mendorong pasien untuk berkonsultasi dengan seorang praktisi – http://medical-dictionary-thefreedictionary.com).

Definisi Terkini

Mendefinisikan psikologi klinis haris ini merupakan tantangan yang lebih besar dibandingan pada zaman Witmer. Bidang ini sudah menjadi saksi pertumbuhan yang sungguh besar dengan arah yang sungguh beragam, sehingga definisi ringkas dan sederhana tidak akan cukup untuk menjelaskan bidang ini secara keseluruhan. Sebagai suatu kelompok, psikologi klinis kontemporer mengerjakan banyak hal yang berlawanan, degnan banyak tujuan yang berbeda, bagi banyak orang yang berlawanan.

Sebagai orang simpulan-simpulan ini mencoba memperlihatkan definisi “cepat” perihal psikologi klinis untuk memberikan citra tentang apa yang terlibat di dalam bidang ini. Sabagai teladan, berdasarkan berbagia cukup pengantar psikologi yang mempelajari, menilai dan menangani orang-orang dengan berbagai problem atau gangguanpsikologis (misalnya, Myers, 2013, VandenBos, 2007). Definisi semacam itu terlihat cukup masuk akal, namun bukan tanpa kekurangan. Definisi itu tidak menggambarkan semua hal yang dilakukan oleh psikolog klinis, bagaimana mereka malakukannya, atau untuk siapa hal itu mereka kerjakan.

Sebuah definisi yang akurat, komprehensif dan kekinian tentang psikologi klinis semestinya lebih inklusif dan deskriptif. Divisi Psikologi Klinis (Divisi 12) dalam Asosiasi Psikologi Amerika (APA) mendefinisikan psikologi klinis selaku berikut:

Bidang Psikologi Klinis mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teori dan praktik untuk mengetahui, memprediksi dan mengatasi maladjustment (ketidakmampuan untuk beradaptasi). Disabilitas dan ketidaknyamanan sekaligus untuk mendukung adaptasi, adaptasi dan perkembangan eksklusif insan. Psikologi klinis fous pada faktor intelektual, emosional, biologis, psikologis, sosial dan perilaku fungsi insan seumur hidup, dalam bermacam-macam budaya, dan dalam semua tingkat sosial-ekonomi. (APA, 2012a) (Tautan Web 1.1 APA Dividi 12.)

Begitu melebarnya definisi ini merefleksikan kemajuan yang kaya dan bermacam-macam yang sudah disaksikan oleh bidang ini seabad witmer mengidentifikasikannya untuk pertama kalinya. (Seperti dibilang oleh Norcross dan Sayetta, 2012, “Mungkin observasi paling aman ihwal psikologi klinis adalah bahwa bidang ini mampu para praktisinya terus tumbuh lebih singkat dibandingkan definisi klasinya” [hlm.1]. Para pemrakarsanya pasti tidak bermaksud mengatakan bahwa psikologi klinis menghabiskan waktu yang sama banyaknya untuk setiap unsur definisi tersebut. Akan tetapi, secara kolektif, pekerjaan psikologi klinis benar-benar meliputi wacana yang sungguh luas. Untuk maksud textbook ini, definisinya sama luasnya, namun sedikit lebih ringkas: Psikologi klinis melibatkan studi yang sungguh teliti dan menerapkan praktik pribadi lewat pemahaman dan perbaikan aspek-aspek psikologi dalam pengalaman manusia, tergolong tidak terbatas pada info-berita atau dilema-problem sikap, emosi atau kecerdasan.








Sumber: Pomerantz, A. M. (2014). Psikologi klinis: Ilmu pengetahuan, praktik dan budaya (3rd ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Hal. 4-6).
LihatTutupKomentar