Detekisi Dini Efek Xenobiotik

xenobiotik pada organism tingkat rendah, tidak perlu mesti menunggu tampaknya imbas pada tingkat tropic yang lebih tinggi. Apabila akan memperkirakan efek xenobiotik kepada ekosistem, maka terlebih dahulu harus mengidentifikasi efek materi xenobiotik tersebut pada organisasi biologi tingkat rendah mirip tingkat sel. 

Ada dua konsep penting yang berkaitan dengan efek biokimia bahan xenobiotik, yaitu pertama adalah seluruh efek bahan xenobiotik dimulai sebagai interaksi dengan bimolekul. Efek xenobiotik tersebut berjenjang sebagai berikut dari biokimia -> subseluler -> seluler -> jaringan -> organ -> individu -> populasi -> komunitas -> bentang alam yang lebih luas -> tingkat biosfer organism hidup. Kedua, adalah pergeseran dalam biomolekuler mampu memberikan paparan adanya kontaminan. Perubahan kualitas bikimia dapat dipakai selaku biomarker. Pengertian biomarker yakni sejumlah materi toksi yang ada dalam waktu tetentu menunjukkan respons atau imbas dari materi xenobiotik. Perubahan bikimia lazimnya tampaksebelum adanya imbas pad aitngkat organisasi biologi yang lebih tinggi. Oleh alasannya itu biomarker sering dipakai sebagia deteksi dini dari balasan bahan toksik. 

Kualitas perubahan biokimia yang berguna selaku biomarker

1. Diukur sebelum terjadi kerusakan yang signifikan, pada tingkat organisasi biologi yang lebih tinggi. 

2. Pengukuran haru murah, cepat, dan gampang untuk digunakan secara luas oleh ahli toksikologi. 

3. Pengukuran mesti menerapkan kriteria kontrol kualitas (standard quality controli) maupun) maupun jaminan mutu. 

4. Biomarker yang ideal yakni harus spesifik untuk materi toksik tunggal atau golongan bahan toksik. 

5. Kadar mesti terperinci dan berafiliasi antara imbas materi toksik dengan biomarker mesti nyata. 

6. Biomarkeri yang ideal mesti mampu dipakai untu kisaran luas dari spesies sentinel (endemis) dan kemungkinan penggunaannya harus seluas mungkin. 

7. Kalian antara perubahan biomarker dan penurunanbahan toksik pada individu yang sehat. 

8. Diperlukan pengerti yang cukup baik terhadap metode, sehingga kualitas lain yang menghipnotis biomarker dapat diakomodasi dalam studi biomonitoring

Biomonitoring yang spesifik maupun yang sangat tidak spesifik tetap dapat digunakan untuk menganggap adanya bahaya dalam organism. 

Terhadap pengukuran enzim Acetyl Choline Esterase (AChE) ialah spesifik untuk pestisida organofostat dan karbamat. Penghambatan enzim tersebut di dalam otak akan dapat mengakibatkan akhir hayat organize. Namun hal tersebut tidak dapat dikatakan bahwa AChE adalah spesifik untuk pestisida tersebut, alasannya lebih gampang memilih aktivitas AChE ketimbang memilih residu pestisida. 








Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal. 85-86).
LihatTutupKomentar