Pemahaman Skizofrenia

Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti jiwa yang retak (skizos artinya retak, dan frenas artinya jiwa). Menurtu psikiater dr Tubagus Erwin Kusumah SpKJ, jiwa manusia berisikan tiga bagian, yaitu perasaan, kemauan, dan asumsi. Pada orang yang jiwanya tidak retak, ketiga unsure ini senada. “Artinya kalau perasaan lagi senang, maka kemauan dan pikirannya mendukung. Kalau lagi duka, ketiga – tiganya manurun, “papar dokter jiwa pada RSPAD Gatot Subroto ini.

Menurut usulan lain skizofrenia berarti “kepribadian yang terbelah”, ialah hilangnya sebagian besar relasi kesadaran yang logis antara badan dan jiwa (disintegrasi). Sehingga dalam beberapa kondisi perilakunya tidak sejalan dengan kondisi emosinya. Hal ini terjadi sebab secara mental, kepribadian penderita gangguan ini memang terbelah sehingga mempunyai kecenderungan tubuhnya hidup pada satu dunia namun jiwanya berada pada dunia lainnya yang menimbulkan penderita cenderung dianggap “gila”.

Menurut situs resmi www.schizophrenia.com, skizofrenia yaitu penyakit yang diakibatkan gangguan susunan sel – sel syaraf pada otak manusia. Skizofrenia merupakan gangguan yang ditandai dengan disorganisasi kepribadian yang cukup parah, distorsi realita dan ketidakmampuan berinteraksi dengan kehidupan sehari – hari. Seseorang yang mengalami skizofrenia tanpa biasanya pikirannya tidak terstruktur, dan mungkin mengalami ilusi atau halusinasi telinga.

Skizofrenia mewakili suatu spectrum gangguan yang luas, sehingga susah sekali untuk kesimpulan secara lazim ihwal sebuah jenis skizofrenia tertentu. Tetapi terdapat satu perbedaan yang berkhasiat yaitu kategorisasi skizofrenia akut, yang berafiliasi dengan serangan gejala psikotik yang berat “psikotik” berafiliasi dengan sebuah kondisi pada seseorang yang serupa sekali tidak berhubungan dengan realitas dan tidak bisa memisahkan antara kenyataan and ketidaknyataan.

Skizofrenia menurut PPDGJ III yang bersumber pada ICD X, adalah sekelompok gangguan psikosis fungsional yang ditandai oleh distorsi anggapan dan persepsi yang mendasar dank has, afek yang tidak wajar atau tumpul. Bagi penderita skizofrenia, kesadaran yang jernih dan kesanggupan intelektual biasanya tetap terpelihara, meskipun kemunduran kognitif tertentu mampu meningkat lalu. Skizofrenia ialah bentuk psikosa kronis yang sering ditemui dan mengalami kambuh dan remisi dngan manifestasi yang banyak dan tidak khas. Dan penderita skizofrenia didapatkan di UGD karena beratnya gejala (halusinasi, ketegangan, anggapan, agitasi) ketidakmampuan, hilangnya tlikan, kemunduran fungsional).





Sumber: PSIKIATRI ISLAM. Tristiadi Ardi Ardani. (Hal 208 – 209)
LihatTutupKomentar