Alat Untuk Identifikasi Keberbaktan Di Indonesia

-Skala pemanduan anak berbakat oleh guru disusun dan digunakan dalam Proyek Pendidikan Anak Berbakat (Departermen Pendidikan dan Kebudayaan, BP3K, 1982). Mengenai tiga subskala ternyata susah bagi guru untuk mengisinya dan memerlukan banyak waktu. Untuk menanggulangi dilema ini disusun alat sederhana untuk identifikasi siswa berbakat, adalah satu format Pencalonan Siswa Berbakat oleh guru untuk penggunaan di sekolah dasar – meliputi 10 ciri keberbakatan dan satu untuk penggunaan di sekolah menengah meliputi 14 ciri keberbakatan. Pada alat ini dimensi krativitas tidak terpisah, namun digabung dengan dimensi lain dari keberbakatan.

Di samping format penilaian Siswa Berbakat oleh guru yang dikembangkan oleh Proyek Pendidikan Anak Berbakat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Lydia Freyani Akbar Hawadi pada tahun 1993 dalam rangka disertasinya juga telah mengembangkan format yang disusunnya sendirim yaitu Skala Nominasi Anak Berbakat olh sahabat sebaya. Skala Nominasi oleh diri sendiri, dan Skala Pengikatan Diri Terhadap Tugasm ialah diisi oleh siswa.

Tujuan dari penelitiannya adalah untuk memperoleh skala kenali keberbakatan siswa sekolah dasar yang mampu digunakan oleh orang bukan psikolog, serta melihat ketepatan peramalan dari tiga skala tersebut dalam membedakan golongan anak berbakat dengan golongan anak yang tidak diidentifikasi sebagia berbakat.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ketiga skala itu masing – masing mmpunyai kekerabatan yang bermakna dengan perubah keberbakatan. Nilai rata – rata pada ketiga skala identifikasi Anak – Anak Berbakat dibandingkan dengan pada kelompok anak yang tidak digolongkan sebagai berbakat.

Khusus tentang identifikasi keberbakatan pada mereka yang dalam kedudukan kurang menguntungkan, antara lain untuk cacat yang berbakat, akan pada Bab 11.






Sumber: Kreativitas & Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. Prof. Dr. S. C. Utami Munandar (Hal 99 – 100)
LihatTutupKomentar