Psikologi Diferensial

psikologi biasa yang pertumbuhan didasari temuan-temuan eksperimen dan penelitian, berkembanglah atau psikologi khusus. William Stern, seorang sarjana Jerman, menawarkan dasar yang besar lengan berkuasa pada psikologi diferensial ini. Dalam bukunya Die Differentielle Psychologie yang terbit tahun 1900, beliau mengulas secara sistematik bidang-bidang dan tata cara dari psikologi khusus. Melalui psikologi khusus ini berkembanglah psychotechnick yang lalu populer dengan nama psikometri psychotechnick yang kemudian populer dengan psikometri, ialah cabang psikologi yang berusaha mempelajari dan mengukur tanda-tanda-tanda-tanda psikis yang khas dari seseorang. Cabang psikologi ini menekankan keunikan seseorang, menekankan adanya perbedaan antarmanusia. Perbedaan antarmanusia diupayakan untuk mampu diukur dengan memakai alat-alat ukur yang kemudian dikenal sebagai tes psikologik. Mula-mula tes psikologik yang dikembangkan pada awal Abad ke-20 ini mengukur inteligensi dan kemampuan mental lainnnya. Tes inteligensi yang pertama dikembangkan oleh Binet dan Simon di Perancis, selaku pelaksanaan dari tugas pemerintah Perancis untuk berbagi alat ukur yang ebedakan belum dewasa yang normal dari yang leah ingatan. Tes inteligeni ini kemudian diubahsuaikan dan dikembangkan di negara-negara lain, juga di Amerika Serikat. Di sini tes inteligensi dari Binet dan Simon dikembangkan oleh Terman dan Merrill sehingga tes itu dikenal selaku Terman-Merrill Inteligence Test. 

Pada Perang Dunia I (1914) para sarjana psikologi di Amerika Serikat menerima tagas untuk membuatkan tess inteligensi yang dipakai untuk memilih anggota tentaranya. Tes yang dikembangkan dikenal dengan naa Army Alpha Test (untuk yang mampu membaca) dan Army Beta Test (untuk mereka yang buta aksara). 

Setelah Perang Dunia I ini prikometri berkembang dengan sangat pesat. Tes-tes psikologik mulai digunakan dalam seleksi tenaga kerja oleh perusahaan. Setelah tes inteligensi dan tes kemampuan dikembangkan juga tes lain yang mengukur kepribadian dan minta seseorang. Dewasa ini tes-tes psikologik selain dipakai untuk seleksi tenaga kerja juga digunakan untuk penyulihan dan bibingan kejuruan dalam rangka rehabilitasi ( kalau tenaga kerja mengalami cacat dalam pekerjaan dan mesti pindah kerja) dan pengembangan karier tenaga kerja (mutasi dan penawaran khusus). 

Penekanan perbedaan antarmanusia ini menerima perhatian pula dalam menyusun dan memutuskan insentif bagi para tenaga kerja biar mereka mempertahankan atau memajukan motivasi kerja mereka. 






Sumbe: Munandar, Ashar S. (2006). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Penerbit UI. (Hal 8-9)
LihatTutupKomentar