Kesadaran Dan Keterasingan Dalam Marxisme

Marxisme, seperti halnya psikologi Marxisme, bagi mereka itu pertanyaan besar. Baru-baru ini terjadi peningkatan ketertarikan terhadap kerja Marx muda yang sederhana untuk melacak humanisme yang dipakai dalam upaya pemisahan diri mereka dari ide Marx mengenai perjuangan kelas dan revolusi proletariat. Hal ini kebalikan dari “kevulgaran” Marxis yang menyaksikan revolusi ekonomi selaku hal yang primer, dengan semua persoalan sekunder yang lain. 

Dari tahun 1841 hingga 1844 Mark mengkritik filsafat idealis Jerman dengan cara mendidik anak muda yang belum cukup yakin dengan arah mana yang bantu-membantu mulai nampak meskpun di dalamnya sedikit banyak masih memiliki format idealis. Dalam “A Contribution to the Critique of Hegel’s Philosophy of Right”, sebuah artikel dalam Deutsch-Franzoische Jahrbucher, Marx mengatakan tentang negara dan masyarakat yang memproduksi “suatu kesadaran dunia yang menyesatkan,” yang menciptakan “Kebahagiaan semu,” khususnya dalam hubungannya dengan agama. Dalam posisi ini, bagaimana pun juga, filsafat Marx menantikan terbukanya kedok pengasingan ini. 

Dalam The Holy Family, usaha ideologis Marx melawan “Hegelian muda” sebagian besar terpusat pada orang-orang yang menjadi sadar kepada diri mereka sendiri bahwa realitas berjalan terus, ialah dunia materi. Peninggalan Hegelian muda bisa didapatkan dalam bidang akademis dan profesi jurnalistik, yang perhatian mereka mencicipi sebagai “duduk perkara sosial”. Marx mengajukan pertanyaan selangkah lebih maju, memberikan mengapa dunia ide tidak cukup untuk mengetahui dunia: 

Tidak ada keperluan pada penetrasi besar dalma menyaksikan pengajaran paham materialisme yang merupakan kebaikan orisinil dan setara dengan sumbangan intelektual insan, kemahakuasaan pengalaman, kebiasaan, dan pendidikan, serta pengaruh lingkungan pada manusia. Jika menggambarkan manusia bahwa semuanya mempunyai pengetahuan perasaan, dll., dari dunia yang berfikir sehat dan pengalaman yang diperoleh dari dunia empiris yang seharusnya diatru sedemikian rupa sehingga mengalami dan menerima terlebih dahulu apa yang sebenarnya dijalankan oleh insan dan bahwa beliau menjadi sadar akan kesendiriannya sebagaimana manusia. 

Bagi Marx, keterasingan dan kesadaran dapat dilihat dalam konteks sosial yang dipromosikan secara cepat oleh kapitalisme: 

Anggota masyarakat sipil bukan atom. Hal milik secara spesifik berasal dari atom yang bukan kepemilikan dan kemudian tidak dapat dihubungkan dengan makhluk-makhluk yang berada di luar itu dengan relasi yang telah ditentukan oleh keperluan-keperluan alam sewajarnya

Sebagaimana persepsi dunia non-materialis membimbing kearah “kesadaran artifisial”: 

Seorang individu yang begitu egosi di dalam penduduk sipil boleh berada di dalam khayalan omong kosong dan abstraksi yang tak bernyawa untuk menemukan sendiri ukuran-ukuran yang tak bernyawa untuk menemukan sendiri ukuran-ukuran dari suatu atom, yaitu, suatu hal yang tidak bekerjasama, cukup dengan sendirinya, tanpa diinginkan, yang sungguh-sungguhdiberkati.” 

Economic and Philosophic Manuscript sedikit banyak merupakan titik balik bagi Marx. Dibandingkan dengan penyangkalan terhadap para hebat filsafat, beliau lebih menekankan dalam melancarkan serangannya terhadap para andal ekonomi yang bersiat politis dan mulai untuk membuatkan sebuah tata cara ekonomi negara yang berlandaskan materialis. Walaupun Manuscripts tidak lengkap (terpisah-pisah), pertumbuhan mereka jelas – Marx memulainya dengan ekonomi politik dan menawarkan bagaimana pembagian kerja dan sesuai dengan kelas berkuasa yang menghasilan pengasingan total bagi para buruh. Lebih lanjut, interaksi secara terus menerus ini dilanjutkan untuk menciptakan keadaan material gres, mirip halnya kesadaran dan keterasingan dalam deretan gres. 

Marx melihat para buruh semakin dimiskinkan mirip yang dikerjakan oleh kaum kapitalis. Pemiskinan ini belum mencapai pertumbuhan yang lengkap dalam kaitannya dengan kekuatan usaha kelas pekerja yang semuanya ialah sejarah kapitalisme, akan namun kecenderungan ini kebanyakan masih mengarah ke sana, (mirip suasana aktual di Amerika Serikat kini). Buruh mempunyai kekuatan tidak hanya menghasilan produk dan pelayanan jasa yang baik, namun juga “menghasilkan” dirinya sendiri. Hubungan sosial yang lahir dari buatan kapitalis menyebabkan buruh keluar dari keluarga inti mencai upah sekedar untuk penyambung hidup, dikala generasi berikutnya menerka adanya asuranssi bagi buruh-buruh yang taat. Para butuh kembali ke daerah kerja, menjadikannya menjadi sebuah obyek, manusia diperlakukan secara fisik dan ideologis selaku pemproduksi obyek. 

Sejak dibuat mampu berdiri diatas kaki sendiri secara baik pastinya para buruh mempunyai keinginan memproduksinya, hal ini sangat baik bagi objektifitas para buruh. Mengeksplorasi dimensi objektifikasi ini, yaitu suatu contoh seorang buruh di Lordstown yang memproduksi Chevrolet Vegas. Para pekerja merekomendasikan otoritas dan kemungkinan keadaan yang sungguh berbahaya dalam melakukan pekerjaan kadang-kadang tak dapat berbicarakan degnan para pekerja yang lain dalam satu garis kerja. Satu-satunya kontribusi yang dapat diberikan ialah menolak untuk memproduksi suatu mobil yang mungkin sangat berbahaya jika digunakan di jalan raya dan beliau hanya akan menerima pengesahan, yang selanjutnya akan menjadi pukulan berat terhadap dirinya sendiri yang berada dalam genggaman bank peminjaman. Lagi-lagi para buruh memproduksi, banyak hal menjadi tidak dapat perhhitungan, sejak para buruh tidak memproduksi lagi untuk suatu pengukuhan yang mereka perlukan, namun untuk sebuah keperluan bagi bos mereka. Keterasingan pada titik simpulan-bikinan-adalah salah satu sebuah bentuk gugusan keterasingan Marx juga. Dia juga tertuju pada keterasingan dari proses itu sendiri. Marx memperlihatkan tiga tipe kerasingan “keterasingan spesies”, mirip suatu sintesis yang pertama dan kedua, berusaha membangun buruh sehingga tidak lagi menjadi seorang memproduksi unit yang terisolasi dari rekan kerja dan para tetangganya. 

Seperti Marx memposisikan para butuh tidak “seseorang dengan acara kehidupannya”. Para buruh merefleksikannya sebuah duna yang dia ciptakan sendiri, akan tetapi tetap memiliki andil yang tidak setengah-setengah. Ini tidak mempunyai arti memproduksi danpembagian komunitas, namun juga kesederhanaan sebuah jaringan yang ruwet dengan pembedaan daerah pelayanan buruh tanpa mendapatkan hasil kerja manusia.” 

Pembagian kerja secara dialektis mempengaruhi keterasingan para buruh kerja. Singkatan, kesehatan mental para buruh yang melakukan pekerjaan dalam lingkungan terasing diperkirakan mampu menolong para penghuni penjara. Akan tetapi, hierarki dan pembagian kerja dirumah sakit berhasil membedakan tugas pekerja dan profesional. Tuntutan dokter sungguh teoritis dengan pertanggung jawabannya terapinya, para pembantu berfungsi sebagai subordinat pertanggu balasan dengan jumlah kecil pengamanan rumah dan peran-peran penahanan. Kenyataannya, dokter yakni seorang supervisr dan pembantunya cuma merupaan staf anggota yang secara rill berlaku bagi siapapun yang berhubungan dengan hubungan kemanusiaan terhadap pasien; bagaimanapun juga, rumah sakit perlu membersihkan dan memutus tanggungjawabnya untuk mencegah terjadinya hubungan pekerja-pasien, semenjak mereka berhasil melawan kedua kelompok eksekutif rumah sakit itu. Kesatuan perusahaan, perawat supervisor, dokter, dan eksekutif mengajark yang lain untuk menghentikan permainan para pekerja dan pasien dalam melawan yang yang lain. Pembagian kerja merupakan “mulut ekonomi atas aksara sosial dalam keterasingan kaum buruh” seperti halnya “motif prinsip kekuatan dalam produksi kekayaan seorang buruh yang diakui selaku sesuatu hal yang bersifat esensial dalam kepemilian pribadi. 


Dalam The German Ideology, yang telah ditulis bareng Engels pada tahun 1845, Marx menyangkal filsafat idealisme klasik Jerman yang menyampaikan bahwa dunia inspirasi lebih terang dari pada relasi sosial. Dalam kontradiksi ini “terbentuk hantu-hantu di dalam otak manusia,” kita diberi dasar kesadatan materialis. 

Laki-laki membuat desain mereka, inspirasi-inspirasi dan lain-yang lain senyatanya laki-laki aktif, mirip mereka dikondisikan oleh pengembangan kekuatan produktivitas mereka dan kecocokan pergaulan mereka dari pada melakukan sesuatu hal yang jauh dari kemungkinan. Kesadaran tak pernah menerima sesuatu pun yang lain dari kesadaran eksistensi, dan eksistensi laki-laki adalah realita aktivitas pria dan di dasar proses kehidupan mereka yang riil kita melakukan demonstrasi guna membangun refleksi ideologi dan untuk proses kehidupan ini.” 

Ide-de kelas berkuasa dalam setiap jangka waktu, inspirasi kekuasaan yaitu kelas, saat menguasai kekuatan material penduduk , pada sementara waktu yakni kekuasaan kelas intelektual. 

Beberapa orang merasa terasing dan sadar tidak akan mempunyai perhatian terhadap Marx sesudah tahun 1845 dengan diacuhkannya oleh pada umumnya pekerja, The Grundrisse . Ditulis pada tahun 1857-1858, The Grundrisse ialah buku catatan faktual dan outline untuk Kapital, Critique of Politival Economy, dan kertas kerja Marx secara biasa . Konsep keterasingan berlangsung terus dalam Grundrisse, yang senantiasa dihubungkan dengan politik dan ekonomi dan menawarkan kelengkapan pemahaman Marx atau dunia. Uang berbicara sebagai suatu simbol keterasingan dalam masyarakat kapitalis; 

Tetapi masih sebagai penukar nilai pertumbuhan, kekuatan uang berkembang juga: yang terjadi, kekerabatan penukaran membuatnya sebagai sebuah kekuatan eksternal yang ditentang oleh para produsen dan independensi mereka. Apa yang diketahui selaku orisitilitas, sebuah makna yang pada relasi produksi berikutnya menjadi sebuah hubungan yang aneh bagi para produsennya. 

Ketetapan Marx tentang teori keterasingan spesies memberi tekanan yang secara lazim merupakan keterasingan yang diperoleh dari universitas produksi kapitalis. Kita juga diajak untuk menatap kesalahan dengan penglihatan yang secara pasti perihal hubungan personal yang sangat higienis saat mereka didefinisikan dengan keadaan ekonomi: 

Dalam korelasi dengan duit, hubungan penukaran yang dibangun (dan ini yakni persamaan yang juga menumbuhkan hasrat dalam penglihatan demokrat), ikatan personal mengalami ketergantungan dalam fakta yang salah, koyak, seperti juga perbedaan darah, perbedaan pendidikan dan lain-lain. Semua ikatan personal terlihat pada kekerabatan personal yang paling minim. Demikianlah individu suatu ilusi yang lengkap saja dan cukup dengan ungkapan, persamaan): kemandirian yang bertabrakan dengan kebebasan lain dan menukarnya dengan sedikit kebebasan ini. Mereka juga terlihat, sebagaimana halnya, hanya beberapa orang yang tidak jelas, dari kondisi kehidupan yang di dalamnya individualitas masuk dalam korelasi. 

Ketika produk buruh mereka menciptakan kami sibuk, kita menduga memperoleh kepuasan dalam sebuah jaringan yang ruwet atas relasi keuangan. Dulu “mengikuti Jonese” sebagai mulut dari status ekonomi dalam melaksanakan persaingan di antara keterasingan orang yang bekerja. Apakah mereka menghendaki tidak dapat berproduksi, mereka diperenalkan sebuah keluarga, sekolah, dan ditanamkan media pelatihan sosial yang secara pasti akan berbelanja produk mereka yang memberi mereka persahabatan, kepuasan seksual dan keamanan personil. Apa yang disebut konsumerisme ialah suatu manifestasi hubungan keterasingan pada produk-produk yang telah diciptakan buruh lain dan menawarkan laba ekonomi bagi pemilik buatan. 

Marx dalam Critique of Political Economy (1859) memperbaiki beberapa hal perihal pandangannya yang terdahulu. Dari hal tersebut lahir classic quote, yang merupakan outline terbaik bagi pandangan Marx atas formasi kesadaran: 

Dalam produksi sosial yang dikerjakan laki-laki menenteng mereka memasuki pengertian hubungan yang sungguh diharapkan dan kemandirian atas apa yang mereka lakukan, hubungan bikinan yang cocok ini memberi suatu pengertia dalam pentas pembangunan selaku suatu kekuatan material dari bikinan mereka. Jumlah keseluruhan hubungan buatan ialah struktur ekonomi penduduk – fondasi yang kasatmata dalam tingkat kelegalan dan superstruktur politik dan cocok mendefinisikan struktur ekonomi penduduk – fondasi yang nyata dalam tingkat kelegalan dan superstruktur politik dan cocok mendefinisikan formasi kesadaran sosial. Mode buatan dalam determinasi kehidupan material ini secara biasa mempunyai abjad sosial, politik dan proses kehidupan spiritual. Hal itu bukan ialah kesadaran laki-laki yang berasal dari determinasi eksistensi mereka, akan tetapi berkebalikan dengan kesadaran determinasi keberadaan sosial mereka.” 

Kapital juga menghadapi faktor keterasingan dan kesadaran, khususnya “komoditass fetisisme”, sifat yang mengagumkan dan korelasi insan yang mendasar, serta transformasi kehidupan manusia dengan tindakan mereka dan pergeseran dunia eksternal. Marx dipahami dalam kekerabatan ekonomi, bukan dalam pemahaman keterisolasian dari kekerabatan interpersonal yang mereka ciptakan. Keseluruhan kerja Marx adalah kesatuan dari semua faktor kehidupan dalam masyarakat kapitalis. Kesadaran dan keterasingan tidak terpisah dari kerja harian rakyat. Menggkategorikan ketidaksasmaan bagian dalam Marxsime adalah menjadi totalitas masyarakat yang digambarkannya. Melokalisasi situas kehidupan orang-orang dalam konteks kekerabatan kerja mereka dan pelaksanaan dari keseluruhan penduduk , marxisme memperlihatkan metode ini untuk memenuhinya, mengetahui dan melaksanakan pergeseran dunia. Sebagian besar orang di Amerika Serikat memperkerjakan orang yang memiliki tenaga yang habis diatur dengan embel-embel mereka yang secara nasional diatur dengan komplemen yang ditarik kembali oleh kelompok minoritas yang diperkenankan secara baik dan dengan hak istimewa mereka. Trend hari ini mengarah pada para buruh mengambil kembali apa yang mereka ciptakan atas diri mereka sendiri. 

Dengan demiian metodologis Marxis, bisa mengandung nilai wawasan dunia yang didapat dari berabgai sumber. Mao Tse-Tung memakai Marxisme pada kondisi kasu China, dikala ia sedang menyaring metodenya sendiri. Beberapa observasinya mengenai kekerabatan manusia menawarkan hasil lanjutan. Menurut psikologi eksistensial, fenomenologi dieksplorasi dengan memakai Marxisme sebagai petunjuk penyaringan yang terbaik dalam beberapa poin. Bab terakhir dengan beberapa ilham yang gres saja diterima merupakan kemajuan dalam Marxisme yang menyediakan background bagi para pengikutnya. 







Sumber: Brown P. (2005). Psikologi marxis. Yogyakarta: Alenia. (Hal. 21-29).
LihatTutupKomentar