Beberapa Fatwa Mao

psikologi Marxis. Dalam “One Practive” Mao menunjukkan perhatiannya mengenai bagaimana kita “mengenali” sesuatu, suatu duduk perkara fundamental yang membedakan antara fatwa Marxisme dan borjuis, “ objektivitas dan subjektivitas” dan rata-rata hal itu ialah persepsi kepada mental seorang pasien dari seorang psikiatri. 

Bagi Mao wawasan tidak higienis atau bebas nilai-hal itu tiba dari persepsi terhadap dunia dari seorang pengamat. Yang demikian itu, mengingatnya dua pada panggung kesadaran (fenomena, keputusan dan kesimpulan), perubahan dari level pertama ke level yang kedua di dasari oleh persepsi dialektika materialis, dan karenanya menjadi praktik sosial. Pada gilirannya, praktik sosial mengubah sebuah kenyataan menjadi realita gres yang dicicipi. Dialekta merupakan hal yang awet, selalu berganti: “ Praktek, pengetahuan, lalu praktek lagi, dan balasannya menjadi wawasan lagi. Bentuk ini mengalami pengulangan sendiri secara terus-menerus dalam siklus yang tak ada habisnya, dalam setiap siklus berisi praktik dan wawasan yang selalu mengalami kenaikan ke tingkat yang lebih tinggi.” 

Di bawah pergeseran yang infinit ialah dasar pandangan dialektika, “kontradiksi universalitas” yang dikatakan Marx pada permulaan masa ini. Dalam “On Contradiction” Mao memberikan bagaimana semua benda berisi hal-hal yang bertentangan: “Universalita atau pertentangan mengandung dua lipatan makna. Satunya yakni kontradiksi atau eksis dalam proses pengembangan semua benda, dan yang lainnya adalah berada dalam proses pengembangan tiap-tiap benda dalam suatu gerakan yang ada dalam pertentangan dari awal hingga simpulan.”19 Hal ini berada dalam berbaga tingkatan. Kapitalisme berasal dari sisa-sisa feodalisme dan menjadi kuat dengan akhir hayat feodalisme, kematiannya berada dalam aturan permainan dialektika. Akan namun eksistensi kapitalisme secara tidak pribadi menyatakan antagonisme kaum buruh capital, yang merupakan keturunan dari sosialisme, yang hendak merusak kapitalisme. Fiika Newton telah menjatuhkan fisika sebelumnya, tetapi juga telah membuat rancangan gres yang ada, yang mengangkatnya pada teori kuantum, yang pada gilirannya akan ditransendensikan pada fisika Newton. Negara kita sudah memenjarakan rakyat di dalam penjara dan rumah sakit jiwa di mana terjadi pertentangan yang kian tinggi dan rakyat mengawali pemberontakan mereka demi suatu keleluasaan. Pemerintah mendaftar para pekerja untuk dijadikan tentara, di mana mereka belajar menggunakan senjata mereka yang belakangan digunakan dalam segenap acara revolusi. 

Sesuatu hal yang tidak murni atua absurd cuma akan memperlihatkan makna dalam kontek social . semenjak kontak social senantiasa berganti, “gerakan pergantian dalam dunia secara objektif tak pernah rampung, di samping itu juga kesadaran kaum pria atas praktik kebenaran yang berjalan terus-menerus.”20 

Ketika kita memandang realita selaku kumpulan yang tidak terbatas pada kontradiksi, kita akan mendapatan pengalaman dan pemahaman pada tingkatan yang berlainan dengan kenyataannya. Contohnya, seseorang menjalani terapi sebab beliau merasa tersiksa oleh sebuah “kekuatan”. Pada tingkat pertama dalam kenyataannya ini disebut selaku keanehan bagi sebagian besar orang, khususnya pada psikiater. Dengan demikian psikiater akan merawatnya dalam tingkat kecacatan yang sama dengan penerimaan yang tepat atas apa yang dirasakannya. Pada tingkat berlainan ketika orang ini berada dalam realita ditekan oleh seseorang yang aktual, tidak oleh kekuatan yang abstrak. Kita dapat memahami kekuatan persepsinya, sejak kita mengetahui itu sebagai ancaman sosial pada tuduhan seorang penekan. Seperti yang kita pahami, orang ini akan keluar lagi menuju dunianya dan itu dalam tingkatan yang berlawanan. Tingkatan-tingkatan yang berlainan dipermukaan berpusat di sekeliling pertentangan yang sederhana pada tingkat yang sama, akan namun pada kenyataannya ini menyinggung perbedaan tingkatan. Secara biasa kita cuma mampu melihat perbedaan level di atas realita yang kita laksanakan pada penglihatan pertama dengan pertentangan di tingkat permukaan. 

Ide-pandangan baru Mou ialah kritisme, dan kritisme itu sendiri sebagai hal yang penting dalam relevansinya dengan urusan psikologi. Dia menyaksikan kritisme itu sendiri cuma selaku jalan menuju ketetapan hati di antara kontradiksi orang-orang, ketika tidak berada dalam pelaksanaan kontradiksi kelas, demikian juga halnya terjadi di antara para petani dan para tuan tanah, pada pekerja dan atasan. Hal ini yaitu beberapa gerakan kita di Amerika Serika yang meluas dan diadopsi dalam berbagai percobaan sintesa politik dan personal, menjadikannya terbuka di setiap potensi lainnya. Dalam menciptakan psikologi baru, kita berusaha menciptakan jalan baru yang menghubungkannya pada tiap-tiap yang yang lain. Perbedaaan itu tersebunyi atau merasa dirintangi dan hanya kritisme yang siap, kritisme sendiri yang mau dapat mengatasinya. 

Dalam “Combat Liberalism” Mao menunjukkan pemanis analisis yang menawarkan perhatian pada jalan yang lebih akrab, bukan kejujuran yang lainnya. Khususnya, kita mesti belajar melihat hal yang berbahaya bagi perasaan seseorang yang bersifat politik dan bersifat jelek: jika kita membenci kepada seseorang, mesti dibilang secara jujur daripada kita membenci kepadanya secara politik, kalau kita tidak menyukai orang dalam pandangan politk, kita dilarang menyamarkan ini sebagai ketidaksukaan terhadap pribai seseorang. Mao juga berbicara tentang ketidakjujuran dengan menimbulkan persetujuan alasannya adalah mereka bersama sobat yang lebih tua, mengkritisi dalam masalah eksklusif mengakibatkan perdamaian atas keberadaan yang dikritik, merintangi gagasan sekecil apa pun bagi mereka tidak kuat pada personalitas-mu.21 Persoalan ini kita peroleh dalam semua kawasan kehidupan, dan seluruhnya itu secara pasti dapat dipakai pada psikologi Psikologi Marxis sebaliknya menyaksikan jalan penghubung pada kejujuran personal, dan jalan dari Mao yang memberikan beberapa isyarat untuk itu. 

Gagasan Mao, terutama dalam “Combat Liberalism”, barangkali tampak sederhana dan jelas. Saya baiklah perihal apa yang mereka jelaskan dan dengan apa mereka menerangkan pada dunia perihal kita yang belajar bagaimana mengamati itu-kita tidak memperoleh hal gres selaku sesuatu yang banyak kita dapatkan dalam jalan gres menyangkut perhatian terhadap sesuatu yang begitu familiar. Politik, pada esensinya memperlihatkan perhatian pada korelasi antarperseorangan. Maksudnya, dalam filsafatnya Mao menulis banyak poin-poin klarifikasi yang penting. 





Sumber: Brown P. (2005). Psikologi marxis. Yogyakarta: Alenia. (Hal. 29-33)
LihatTutupKomentar