Pengaruh Milieu Terhadap Pertumbuhan Inteligensi

inteligensinya. Khususnya perhatian istimewa, cita-cita – harapan dan campur – tangan orang renta kepada anaknya, ikut memilih kemajuan inteligensi anak.

Sebagai pola, larangan – larangan orang tua terhadap anak untuk mengenali persoalan – persoalan seks dan “urusan – problem orang cukup umur”, akan dilumpuhkan daya-pikir dan inteligensi anak, juga menyuburkan kebodohan artificial pada diri anak. Juga pemerintah yang otorites dengan segala jenis bentuk paksaan dan indoktrinasi, yang memompakan “kebenaran – kebenaran” sendiri selaku criteria panutan yang dipaksakan kepada rakyatnya, akan mmempertebal “kebodohan – produksi” rakyat. Melalui langkah-langkah – langkah-langkah sedemikian itu inteligensi rakyat diturunkan menjadi mesin – otomat.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, di tengah penduduk dunia kita ini banyak terdapat system pembasuhan – pembersihan otak yang efektif sekali, dengan mana tidak hanya wawasan jernih rakyat dicuci/dihapus higienis, akan tetapi juga ditanamkan iktikad – keyakinan, fiksi – fiksi dan dugaan – dugaan yang keliru, yang melumpuhkan kemampuan berpikir sehat dan inteligensi normal.

Prajurit – prajurit yang disalahgunakan untuk tujuan pertempuran imperialistis dan garang, dan tidak boleh ikut bermain politik (tetapi boleh menjadi alat politik) dan senantiasa mesti patuh tunduk, ialah teladan yang frapant jelas dari pengkondisian asumsi dan inteligensi rakyat pada zaman terbaru kini. Maka berkat kebodohan palsu yang diperolehnya, prajurit – serdadu tadi membiarkan dirinya tanpa perlawanan dibawa ke arena pembantaian di medan perang atau membiarkan diri sendiri menjadi pembunuh – pembunuh memiliki potensi. Inilah bentuk penyalahgunaan inteligensi manusia, demi pencapaian interest - interest eksklusif dan keuntungan – keuntungan irit bagi sekelompok kecil individu, dan merugikan kalangan besar yang lain.




Sumber: Patologi Sosial Gangguan – Gangguan Kejiwaan. Dr. Kartini Kartono (Hal 97 -98)
LihatTutupKomentar