Tipologi Tipologi Yang Berdasarkan Sifat – Sifat Kejiwaan Semata – Mata



1. Tipologi Plato

Plato membedakan adanya tiga bagian jiwa, yaitu:
  1. Pikiran (logos), yang berkedudukan di kepala.
  2. Kemauan (thumos), yang berkedudukan di dada, dan
  3. Hasrat (epithumid), yang berkedudukan di perut.

Dalam fungsi hubungan dengan ini ia mengemukakan adanya tiga macam kebajikan, ialah:
  • Kebijaksanaan
  • Keberanian
  • Penguasaan diri.

Keselarasan antara ketiga hal itu akan mewujudkan kebenaran atau keadilan (dikaisme).

Atas dasar dominasi salah satu di antara ketiga bagian jiwa itu maka insan mampu digolongkan menjadi tiga tipe, yakni

  1. Orang yang utamanya dikuasai oleh pikir,
  2. Orang yang terutama dikuasai oleh kemauan, dan 
  3. Orang yang khususnya dikuasai oleh hasrat.

Dalam negara, idealnya (menurut “Republik”) Plato membagi fungsi rakyat dalam sesuatu negara atas dasar ketiga kalangan di atas, yaitu:
  1. Golongan pemimpin pemerintahan,
  2. Golongan prajurit, dan
  3. Golongan pekerja tangan

2. Madzab Perancis

Sebagaimana dalam cabang – cabang ilmu pengetahuan lainnya, hebat – andal dari Perancis tampil ke depan dengan mazhabnya, demikian pula dalam lapangan yang dibicarakan kini ini dapat disaksikan ahli seperti Bourdet (1858), Azam (1887), Peres (1892), Ribot (1892), Queyrat (1896), Malapert (1902), dan lain – lain lagi sudah memperlihatkan hasil karya yang khas Perancir.

Kalau Characterologie di Jerman mula – mula menjadi monopolinya jago – jago filsafat serta jago – ahli ilmu pendidikan dan baru kemudian dibicarakan juga oleh andal – jago psikiatri, maka di Perancir hal tersebut mula – mula dibahas oleh para andal filsafat sosial, melalui jago – mahir psikiatri, lalu dilanjutkan ahli – ahli psikologi. Teori Queyrat dan Malapert ialah khas teorinya ahli psikologi. 

a. Tipologi Queyrat

Queyrat menyusun tipologi atas dasar dominasi daya – daya jiwa, ialah daya – daya kognitif, afektif, dan konatif. Berdasarkan atas daya – daya mana yang dominan, maka dapat dikemukakan tipe – tipe selaku berikut:

1. Salah satu daya atau faktor yang lebih banyak didominasi

  • Tipe meditatif, atau intelektual, di mana daya kognitif dominan.
  • Tipe emosional, di mana daya afektif mayoritas.
  • Tipe aktif, di mana daya konatif dominan

2. Dua daya yang secara umum dikuasai

  • Tipe meditatif emosional atau sentimental: daya kognitif dan afektif mayoritas.
  • Tipe aktif emosional atau orang agresif; daya konatif dan afektif dominan, dan
  • Tipe aktif meditatif atau orang kemauan: daya konatif dan kognitif lebih banyak didominasi.

3. Ketiga daya ada dalam proporsi yang sepadan

  • Tipe seimbang,
  • Tipe amoroph, dan
  • Tipe apathis.

4. Ketiga daya itu ada atau berfungsi secara tak teratur (tak menentu)

  • Tipe tak stabil,
  • Tipe tak teguh hati, dan 
  • Tipe kontradiktoris.

5. Ada tiga macam tipe yang tidak sehat adalah

  • Tipe hypochondris,
  • Tipe melancholis, dan 
  • Tipe hiteris.

Keseimbangan tipe yang pertama adalah tipe – tipe orang sehat, tidak berikutnya tipe – tipe orang yang setengah sakit, sedangkan tiga yang paling final ialah tipe – tipe yang menderita sakit.

b. Tipologi Malapert

Juga malapert menggolong – golongkan manusia atas dasar dominasi daya – daya jiwa atau faktor – faktor kejiwaan tertentu. Pendapat malapert itu diikhtisarkan selaku berikut:

1. Tipe intelektual, yang terdiri atas:

  • Golongan analitis, dan
  • Golongan reflektif,

2. Tipe afektif, yang terdiri atas:

  • Golongan emosional, dan
  • Golongan agresif.

3. Tipe volunter, yang terdiri atas:

  • Golongan tanpa kemauan, dan
  • Golongan besar – kemauan.

4. Tipe aktif, yang terdiri atas;

  • Golongan tak – aktif, dan 
  • Golongan aktif.





Sumber: PSIKOLOGI KEPRIBADIAN. Drs. Sumadi Suryabrata, B.A., M.A., Ed.S., Ph.D (Hal 52 – 55)
LihatTutupKomentar