Biomonitoring Zat Organik


zat organik pada beberapa spesies mamalia merupakan bioindikator yang kesempatanuntuk mendeteksi pencemaran lingkungan. Beberapa zat organik yang digunakan indikator antara lain:
  1. Perubahan nonprotein sulfhidril pada sel liver dari tikus selaku indikator terpapar oleh pestisida.
  2. Meningkatkan bilirubin pada tikus, memberikan adanya paparan oleh Tri Nitro Toluen (TNT).
  3. Terdapatnya kekerabatan antara pencemaran lingkungan dengan Poly Chlorinated Biphenyl (PCB), Dioxin, dan furan pada manusia.
  4. Terdapat dioxin, furan, PCB, DDE, dan Lindane pada telur burung sebagai indikator tercemarnya lingkungan oleh zat organik.
  5. Terakumulasinya PCB, pestisida, dan bahan anthropogenik pada tubuh ikan selaku indikator tercemarnya ekosistem perairan.
  6. Meningkatkan acara Mixed Function Oxidase (MFO) pada ikan di sungai yang tercemar oleh materi organik, PAH, Dioxin, dan PCB.
  7. Aktivitas Xenobiotik – DNA-adduct, Cytochrome P450 induksi dan oryl hydrokarbon hydroksilase pada ikan, digunakan sebagai biomarker pencemaran pantai oleh PCB dan DDT.
  8. Mengurangi komunitas fitopankton dapat dipaai sebagai biomonitoring pencemaran pestisida dalam perairan.







Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal. 103-104).

LihatTutupKomentar