zat organik pada beberapa spesies mamalia merupakan bioindikator yang kesempatanuntuk mendeteksi pencemaran lingkungan. Beberapa zat organik yang digunakan indikator antara lain:
- Perubahan nonprotein sulfhidril pada sel liver dari tikus selaku indikator terpapar oleh pestisida.
- Meningkatkan bilirubin pada tikus, memberikan adanya paparan oleh Tri Nitro Toluen (TNT).
- Terdapatnya kekerabatan antara pencemaran lingkungan dengan Poly Chlorinated Biphenyl (PCB), Dioxin, dan furan pada manusia.
- Terdapat dioxin, furan, PCB, DDE, dan Lindane pada telur burung sebagai indikator tercemarnya lingkungan oleh zat organik.
- Terakumulasinya PCB, pestisida, dan bahan anthropogenik pada tubuh ikan selaku indikator tercemarnya ekosistem perairan.
- Meningkatkan acara Mixed Function Oxidase (MFO) pada ikan di sungai yang tercemar oleh materi organik, PAH, Dioxin, dan PCB.
- Aktivitas Xenobiotik – DNA-adduct, Cytochrome P450 induksi dan oryl hydrokarbon hydroksilase pada ikan, digunakan sebagai biomarker pencemaran pantai oleh PCB dan DDT.
- Mengurangi komunitas fitopankton dapat dipaai sebagai biomonitoring pencemaran pestisida dalam perairan.
Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal. 103-104).