Jumat, 25 Juni 2021
- Anak-anak dari keluarga yang sangat melarat dengan deprivasi rangsangan yang berat (retardasi mental ini reversibel kalau diberi rangsangan yang baik secara dini). Kadang-kadang, anak dengan gangguan indera pendengaran atau penglihatan dikira menderita retardasi mental. Mungkin juga gangguan bicara dan cerebral palsy membuat anak kelihatan udik biarpun inteligensinya wajar . Gangguan emosi mampu menghambat kemampuan mencar ilmu sehingga dikira anak itu kolot. Gangguan Early Infantile dan skizofrenia anak juga sering memperlihatkan tanda-tanda yang mirip retardasi mental.
Sumber: Smart A. (2010). Anak cacat bukan kiamat: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati. (Hal 70)