Ciri-Ciri Pengembangan Organisasi

organisasi di tampang, tersirat tujuh hal, yaitu:

1. Sorotan perhatian ditujukan kepada organisasi sebagai keseluruhan semoga bisa menghadapi aneka macam pergantian. Yang ditonjolkan yaitu pelatihan cara kerja para karyawan sebagia tim dengan penekanan kolaborasi dan bukan persaingan.

2. Pengembangan organisasi memprioritaskan interaksi faktual antara aneka macam satuan kerja dalam organisasi sehingga berbagai satuan itu paa jadinya melakukan pekerjaan seabgai suatu kesatuan yang bulat.

3. pengembangan organisasi pada umumnya menggunakan “distributor pengubah” yang berperan untuk mendorong dan mengkoordinasikan perubahan dalam sebuah kalangan kerja. Untuk menjamin objektivitas, distributor pengubah tersebut ialah orang lauar bagi suatu kalangan kerja yang mau diubah. Bahkan mungkin seorang konsultan yang khusus didatangkan untuk memperkenalkan, perubahan dan mengamati proses berlangsungnya pergeseran tersebut.

4. Pengembangan organisasi dikenal pula dengan istilah “penyempurnaan organisasi lewat observasi” alasannya aktivitas pengembangan persoalan. Artinya, “distributor pengubah” ditugaskan untuk membantu para anggota organisasi untuk memecahkan berbagai duduk perkara yang mereka hadapi sebagai akhir terjadinya pergantian.

5. Pengembangan organisasi berbentukproses berguru melalui pengalaman. Artinya para peserta atua kelompok kerja yang dipersiapkan menghadapi pergeseran dalam situasi training diminta mengkaitkan teori dan suasana nyata di lapangan, terutama dilihat dari segi keperilakuan.

6. Pengembangan organisasi melibatkan golongan. Artinya kalangan kerja yang sedang diusahakan untuk berganti dilibatkan dalam banyak sekali acara seperti diskusi golongan, latihan menyelesaikan pertentangan antara kalangan, latihan menghadapi dan memecahkan problem dan pengembangan tim. Sasarannya ialah memperbaiki kekerabatan antar golongan, penggunaan aneka macam terusan komunikasi dengan efektif, penumbuhan iklim salng mempercayai dan ketanggapan pada suasana yang dihadapi oleh orang lain.

7. Umpan balik. Para anggota kelompok mutlak perlu memperoleh umpan balik tentang hasisl perubahan yang telah terjadi dan dengan demikian lebih mengerti suasana aru yang dihadapi dan, kalau perlu mengambil langkah-langkah perbaikan atau penyesuaikan lebih lanjut.





Sumber: Umam K. (2012). Perilaku organisasi. Bandung: CV. Pustaka Setia. (316-317).
LihatTutupKomentar