Eksresi Toksikan Dalam Badan Insan

Toksikan dapat dieliminasi dari tubuh lewat beberapa rute. Ginjal merupakan organ penting untuk mengeluarkan racun. Beberapa xenobiotic diubah apalagi dulu menjadi materi yang larut dalam air sebelum dikeluarkan dari badan.

Rute lain yang menjadi lintasan utama untuk beberapa senyawa tertentu di antaranya: liver dan metode empedu, penting dalam eksresi mirip DDT dan timbal (Pb). Paru berperan paula dalam ekskresi gas seperti carbon monoksida (CO). Toksikan yang dikeluarkan dan badan dapat ditemukan pada keringat, air mata, dan air susu ibu (ASI).

Ekskresi Urine

Ginjal ialah organ yang sungguh efisien dalam mengalami toksikan dari tubuh. Senyawa toksik dikeluarkan melalui urine oleh mekanisme yang serupa seperti pada ketika ginjal mencampakkan hasil metabolit dari badan.

Ekskresi Empedu

Liver berperan penting dalam menghilangkan bahan toksik dari darah sehabis di penyerapan pada akses pencernaan, sehingga akan dapat dicegah distribusi bahan toksik tersebut ke bagian lain dari badan. Hal ini disebabkan alasannya liver merupakan kawasan di mana terjadinya biotransformasi dari distributor toksik dan hasil metabolitnya dikeluarkan melalui empedu. Senyawa abnormal yang dikeluarkan melalu empedu umumnya dikelompokkan dalam 3 kelas menurut rasio fokus toksikan di dalam plasma dengan yang ada di empedu. Termasuk kelas A jikalau rasio mendekati 1, acuan: sodium, patossium, glukosa, mercuri. Kelas B substansi dengan rasio antara 10-1000, contohnya: asam, bilirubn, Pb, Arsenik, dan Mangan. Kelas C, substansi dengan rasio <1 mirip albumin, seng, besi, dan kromium. Yang penting cepat diekskresi melalui empedu ialah senyawa yang tergolong kelas B.

Rute Ekskresi Lainnya

Toksikan dapat juga dikeluarkan dari tubuh melalui paru, terusan pencernaan, cairan cerebrospinal, air susu, keringat, dan air liur. Zat yang berbentuk gas pada keadaan suhu tubuh dan volatile liquids dapat diekskresi melalui paru. Jumlah cairan yang mampu dikeluarkan lewat paru berhubungan dengan tekanan uap air.

Ekskresi toksikan melalui paru ini terjadi secara difusi sederhana. Gas yang kelarutannya rendah dalam darah dengan cepat dieksresi, sebaliknya yang tinggi kelarutannya seperti chloroform akann sungguh lambat dieksresi lewat paru.







Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 23-24)
LihatTutupKomentar