Proses Pengembangan Organisasi

Agar ketujuh ciri pengembangan organisasi yang sudah disinggung di wajah terwujud, perlu diambil berbagai langkah dalam menerapkan sebuah pengembangan organisasi. Berbagai langkah tersebut diketahui dengan ungkapan proses pengembangan organisasi. Harus disadari bahwa melakukan suatu program pengembangan organisasi bukanlah hal yang mudah, membutuhkan waktu yang cukup panjang serta ongkos yang tak sedikit. Karena itu sumbangan penuh manajemen puncak untuk pelaksanaan program tersebut kewajiban mutlak. Sekedar menawarkan kesepakatan biar acara itu dilaksanakan kiranya tidak cukup.

Langkah-langkah yang biasanya diambil dalam melaksanakan sebuah program itu dikerjakan organisasi yaitu selaku berikut:

1. Melakukan diagnosa pendahuluan. Sebelum memulai tugasnya, biro pengubah melakkan pembicaraan dengan administrasi puncak yang maksudnya tidak hanya untuk menemukan dukungan, akan tetapi untuk mencapai komitmen perihal bentuk dan sifat acara pengembangan organisasi yang diperlukan oleh organisasi. Hal ini sungguh penting karena peran seorang konsultan yakni menolong administrasi memecahkan duduk perkara yang berdasarkan persepsi administrasi puncak itulah konsultan mengambil tindakan berikutnya.

2. Pengumpulan data. Pada biasanya konsultan melaksanakan survai dalam rangka pengumpulan data. Sasarannya yaitu biar dia memiliki citra yang sempurna tentang antara lain iklim yang terdapat dalam organisasi dan problem-masalah yang dihadapi oleh para anggota organisasi tersebut.

3. Umpan balik dan tidak lanjut. Hasil survai dibahas dengan golongan kerja yang bersangkutan dengna dua target, yakni:

a. meraih komitmen perihal sifat dan jenis dilema yang dihadapi oleh golongan.

b. menentukan bentuk, jenis dan prioritas pergeseran yang akan diberlakukan.

4. Penyusunan planning pemecahan masalah. Kelompok yang terlihat memakai data hasil survai untuk menyusun nasehat pergantian yang dipandang perlu dilakukan. Hasil pembahasan adalah sebuah rencana realistis untuk memecahkan duduk perkara tertentu.

5. Pembinaan tim. Dalam semua konferensi yang diselenggarakan, diusahakan supaya cara bekerja selaku tim terus dibina dan dikembangkan sehingga semua anggota kalangan bisa melakukan pekerjaan sama secara efektik.

6. Kerja sama antara kalangan. Menumbuhsuburkan iklim kolaborasi antar kalangan ialah hal yang sangat penting dalam pengembangan organisasi. Dikatakan demikian alasannya dalam diri para anggota aneka macam kelompok mesti tertanam kesadaran bahwa kesuksesan organisasi sangat tergantung pada kesuksesan antar kalangan untuk melakukan pekerjaan sama berdasarkan prinsip saling ketergantungan.

7. Penilaian hasil yang diraih. Pada final pelaksanaan tugasnya, konsultan melakukan evaluasi ihwal hasil-hasil dicapai selaku akibat pergeseran yang sudah terjadi. Salah satu hasil evaluasi itu ialah identifikasi langkah-langkah tindak lanjut yang mungkin perlu diambil di era yang akan datang.

Pengembangan organisasi ialah acara penting untuk dilaksanakan. Mengingat pentingnya upaya tersebut perlu diketahui persyaratan keberhasilannya. Kriteria tersebut tolak dari dan bermuara pada akreditasi dan penghormatan atas harkat dan martabat manusia.

Dengan titik tolak fatwa demikian suatu acara pengembangan organisasi dapat dikatakan berhasil apabila:

1. Pada tingkat perorangan terdapat peningkatan produktivita kerja, kesanggupan melaksanakan aneka macam adaptasi yang diperlukan, berkembang dan terperilaharanya perilaku dan perilaku yang positif, kesediaan menerima cara, metode dan teknik kerja yang gres, wawasan yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas kerja serta relasi yang serasi antara seorang atasan dengan para bawahannya.

2. Pada tingkat kelompok terjadi interaksi aktual antara para anggota sebuah golongan kerja, terwujud kolaborasi antara golongan kerja, terdapat koodinasi dan singkronisasi yang mantap, berkembangnya kesanggupan bekerja dalam tim serta tumbuhnya kemampuan menuntaskan pertentangan yang mungkin muncul.

3. Pada tingkat organisasi terdapat kemampuan bergarak sebagai suatu kesatuan yang bundar, tanggap kepada perubahan, baik alasannya adalah dorongan interanal maupun eksternal, tumbuhnya orientasi insan yang sempurna, terjadinya kenaikan kemampuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Karena itu pengembangan organisasi harus dilihat sebagai sebuah proses yang berjalan terus menerus berdasarkan planning yang matang, pelaksanaan yang cermat dan pengendalian yang rasional.





Sumber: Umam K. (2012). Perilaku organisasi. Bandung: CV. Pustaka Setia. (Hal 317-320)
LihatTutupKomentar