- Tahun American Psychological Association (APA), Amerika Serikat merekomendasikan peran Psikologi Klinis sebagai scientist – practitioner. Ini mengakibatkan pada sekitar tahun 1970 – 1980 dasar kompetensi untuk kewenangan praktik psikologi klinis yakni pendidikan tingkat S atau Ph.D. Sesudah itu baru mampu dikontrol kewenangan praktik.
Sejak sekitar tahun 60-an di Amerika Serikat diadakan jalur pendidikan spesialis Psikologi Klinis yang lebih cepat dengan Psy. D. Jalur pendidikan ini umumnya bernaung di bawah organisasi profesi atau berada di luar Universitas. Untuk dapat berpraktik Psikologi Klinis tidak perlu melaksanakan penelitian untuk Ph.D. apalagi dulu. Di samping itu ada juga professional schools ialah training – pelatihan yang relatif singkat untuk menemukan keterampilan dalam salah satu bidang psikologi klinis mirip short term psychoterapy, family therapy, dan lain – lain.
Untuk mengendalikan kewenangan praktik, Amerika Serikat mempunyai American Board of Professional Psychology (ABPP) yang pada tahun 1968 menyelenggarakan cobaan dan pengamatan untuk memberi sertifikat (Certificate) bagi psikolog yang akan melaksanakan praktik psikologi klinis, psikologi konseling, psikologi industri dan psikologi sekolah. Sertifikat ini diberikan setelah seorang psikolog mengikuti lima tahun pengalaman pascasarjana (Postdoctoral). Namun pembuatan akta ini ternyata tidak menghalangi terjadinya praktik – praktik psikologi yang dilakukan oleh nonpsikolog. Hal ini terjadi alasannya adalah praktisi – praktisi ini tidak terikat pada arahan etik psikolog. Untuk melindungi penduduk dari praktik – praktik ini maka dirancang mekanisme cobaan untuk licencing/mendapatkan licence atau izin praktik. Program ini menertibkan kompetensi – kompetensi spesifik yang boleh dipraktikkan seorang psikolog sesuai dengan training yang ditemukan. Licence merupakan izin praktik psikolog yang mempunyai masa berlaku tertentu. Untuk memperpanjang licence-nya, seorang psikolog harus mengikuti pendidikan lanjutan (Continuing education).
Di Amsterdam pendidikan seorang ahli telah dimulai semenjak tingkat S1 (J.de Wit, 1993). Seorang mahasiswa jurusan psikologi mendapatkan dasar yang serupa dalam 2 tahun, dan dijuruskan ke beberapa cabang seorang ahli termasuk psikologi klinis pada 2 tahun selanjutnya, dan persyaratannya adalah psikologi kesehatan. Kewenangan praktik baru diperoleh sesudah S2/M.Sc. Pada masa pendidikan ini mahasiswa menerima pelatihan praktik di bawah supervise. Setelah lulus pendidikan ini barulah mahasiswa menemukan kewenangan praktik.
Sumber: Pengantar Psikologi Klinis. Suprapti Slamet I.S. – Sumarmo Markam. (Hal 13 – 15)