- Di samping definisi-definisi eksplisit seperti yang disebutkan di atas, kita mampu menyimpulkan ihwal apa yang dimaksud psikologi klinis dengan mempelajari bagaimana psikolog klinis dididik dan dilatih. Komponen-bagian dasar training psikologi klinis ialah program yang biasa dan telah mapan. (Vaughn, 2006). Calon psikolog klinis harus mencapai tingkat tersebut setiap tahunnya (Norcross & Sayette, 2012). Kebanyakan mahasiswa memasuki program doctoral dengan hanya mengantongi gelar (sarjana muda), namun sebagian masuk dengan menyandang gelar magister. Bagi mereka yang masuk dengan gelar sarjana muda, pelatihannya biasanya terdiri atas paling sedikit 4 tahun kuliah intensif purna-waktu, yang dibarengi oleh 1 tahun magang pradoktoral. Kuliah yang disyaratkan tergolong kuliah perihal psikoterapi, penilaian, statistic, desain dan metodologi penelitian, dasar-dasar biologis perilaku, dasar-dasar kognitif-afektif sikap, dasar-dasar perilaku sosial, perbedaan individu dan bidang-bidang yang lain. Tesis magister dan disertasi doctoral biasanyajuga disyaratkan, mirip hal praktikum yang menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk mulai mengakumulasikan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan klinis di bawah pengawasan tertentu. Ketika tanggung jawab kuliah di kampus selesai, mahasiswa beralih ke magang pradoktoral, mereka mengambil tanggung jawab klinis yang lebih besar dan mendapatkan pengalaman yang diawasi secara purna-waktu. Magang pradoktoral, bersama magang pascadoktoral sehabis gelar doctor didapatkan, diterangkan secara lebih rinci dibawah ini.
Diluar syarat-syarat dasar ini, khususnya selama dekade-dekade terakhir, tidak hanya jalan tunggal yang dapat ditempuh selama untuk menjadi seoran psikolog klinis. Sebaliknya, ada banyak jalur untuk masuk dalam profesi ini. Salah satu indikasi banyaknya jalur ini yakni banyaknya jalur keutamaan di dalam program-acara doctoral terakhreditasi-APA dibidang psikolog klinis menunjukkan (tetapi mungkin tidak mensyaratkan) pelatihan lewat suatu jalur spesialisasi tertentu. Bidang-bidang spesialisasi paling umum ialah anak-klinis, kesehatan-klinis, forensic, keluarga dan neuropsikologi klinis (Perry & Boccaccini, 2009). (Masing-masing bidang keutamaan akan dibahas tersendiri di bab-bab berikutnya di dalam buku ini). Indikasi lain dari banyaknya jalur untuk menuju profesi psikologi klinis adalah koeksistensi tiga versi pembinaan berlainan yang dikala ini digunakan oleh banyak sekali acara pascasarjana: model ilmuwah-praktisi (Boulder), versi praktisi-mahir (Vail), dan versi ilmuwan klinis. Mari kita bahas masing-masing model in secara lebih rinci.
Pomerantz, A. M. (2014). Psikologi klinis: Ilmu wawasan, praktik dan budaya (3rd ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Hal. 6 -7)