kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa insan alasannya kebudayaan mengalami pergeseran dan kemajuan sejalan dengan perkembangan insan itu. Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan insan sendiri alasannya kebudayaan diciptakan oleh dan untuk insan.
Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan seseorang bersifat kompleks dan meliki eksistensi dan bersinambungan dan juga menjadi warisan sosial. Seseorang bisa memengaruhi kebudayaan dan menawarkan potensi untuk terjadinya perubahan kebudayaan.
Kebudayaan yang dimiliki suatu kalangan sosial tidak akan terhindar dari pengaruh ebudayaan kalangan – kalangan lain dengan adanya kontak – kontak antarkelompok atau melalui proses difusi. Suatu golongan sosial; akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berkhasiat untuk menangani atau memenuhi tuntutan yang dihadapinya.
Pengadopsian suatu kebudayaan tidak lepas dari efek aspek – aspek lingkungan fisik. Misalkan iklim, topografi sumber daya alam dan sejenisnya. Sebagai pola: orang yang hidup di kawasan yang keadaan lahan atau tanahnya subuh (produktif) akan mendorong terciptanya suatu kehidupan yang favourable untuk memproduksi materi pangan. Makara, terjadi sebuah proses keserasian antara lingkungan fisik dengan kebudayaan yang terbentuk di lingkungan tersebut, kemudian ada keselarasan juga antara kebudayaan masyarakat yang satu dengan kebudayaan masyarakat tetangga bersahabat. Kondisi lingkungan mirip ini memberikan potensi untuk berkembangnya peradaban (kebudayaan) yang lebih maju. Misalnya, dibangun sistemirigasi, teknologi pengolahan dan makanan, dan sebagainya.
Kebudayaan dari suatu kelompok sosial tidak secara kompleks. Ditentukan oleh lingkngn fisik saja, namun lingkungan tersebut sekadar menunjukkan potensi untuk terbentuknya sebuah kebudayaan. Dari waktu ke waktu, kebudayaan meningkat seiring dengan majunya teknologi (dalam hal ini ialah tata cara telekomunikasi) yang sungguh berperan dalam kehidupan setiap manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan – perubahan di segala bidang, termasuk dalam hal kebudayaan. Mau tak maukebudayaan yang dianut sebuah kelompok sosial akan bergeser. Cepat atau lambat pergeseran ini akan mengakibatkan pertentangan antara golongan – kalangan yang mengharapkan pergantian dengan kelompok – golongan yang tidak menghendaki pergantian. Suatu komunitas dalam kalangan sosial bisa saja menghendaki argumentasi telah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi artikan menjadi suatu penyimpan kebudayaan. Interpretasi berkembang dalam komunitas mereka yang bertentangan dengan keyakinan mereka selaku penganut kebudayaan tradisional selama turun – temurun.
Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kendali atau kendali terhadap perilaku regular (yang terlihat ) yang ditampilan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang sikap yang ditampilkan sungguh bertolak belakang dengan budaya yang dianut di dalam golongan sosialnya. Yang dibutuhkan di sini adalah kendali sosial yang ada di penduduk , yang menjadi sebuah “cambuk” bagi komunitas yang menganut kebudayaan tersebut. Sehingga mereka mampu menentukan milih, mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.
Sumber: Setiadi Elly M., Hakam Kama A., & Effendi Ridwan. (2006). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Edisi ke-3. Jakarta: Prenadamedia Group. (Hal 40 – 42)