Tahap Penyusunan Rencana Akuntansi

manajemen menginvestasikan waktu dalam perencanaan ini dengan cita-cita akan mendapatkan hasil dalam siklus hidup sistem. 

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan ini dimulai dari adanya duduk perkara atau peluang. Dilanjutkan dengan mengidentifikasikan masalah tersebut, menentukan tujuan dari tata cara yang mau dibentuk, mengidentifikasikan kendala-kendala yang mau dihadapi serta melaksanakan studi kelayakan. Jika menurut hasil studi kelayakan dinyatakan bahwa pengembangan metode ini patut, maka proses dilanjutkan dengan menyiapkan anjuran sistem yang pada tahap selanjutnya mampu saja proposal tata cara ini ditolak. Jika tawaran metode diterima, proyek akan dilanjutkan dengan tahap penelitian. Diperlukan beberapa tahap pekerjaan untuk menyusun metode isu akuntansi bagi sebuah organisasi bila digunakan pendekatan teori tata cara, ialah: 

a. Tahap analisa 

Tahap ini dilaksanakan untuk memperoleh info ihwal sistem yang sedang berlaku. Informasi yang dikumpulkan terutama tentang keunggulan dan kekurangan tata cara yang berjalan. Kelebihan dan kelemahan ini meliputi beberapa aspek seperti mutu informasi yang dihasilkan, distribusi berita ke pemakai, pengawasan yang tercakup dalam tata cara, ongkos pembuatan metode, dan lain sebagainya. Tahap ini merupakan tanggungjawab untuk pengembangan rancangan biasa aplikasi-aplikasi sistem. Proses analisis metode harus bekerja sama dengan pemakai untuk mendefinisikan kebutuhan gosip spesifik mereka. Kebutuhan tersebut kemudian dikomunikasikan ke fungsi atau tahap peranganan sistem. 

b. Tahap rancangan 

Tahap ini dikerjakan untuk menyusun metode informasi yang gres. Perancangan sistem ini terutama ditujukan untuk menghitungkan kekurangan atau kekurangan metode yang sedang berjalan dan memajukan kelebihan metode usang. Paling tidak, sistem baru tidak akan menghilangkan keunggulan-keunggulan yang ada. Dalam tahap ini juga direncanakan dan dilakukan penyeleksian komputer yang hendak dipakai. Selain itu, tahap ini ialah formulasi spesifik rinci dari sistem yang akan direkomendasikan. 



Terdapat tiga tahap secara umum dalam perancangan tata cara. Tahap pertama ialah evaluasi rancangan alternatif dari tata cara yang direkomendasikan. Rancangan-rancangan alternatif harus dilihat satu persatu, diuraikan, dan dievaluasi dengan menggunakan patokan atau analisa ongkos dan manfaatnya. Tahap kedua perancangan tata cara yaitu penyuguhan spesifikasi desain rinci. Perancang mesti melakukan pekerjaan mundur dari keluaran yang diinginkan ke masukan yang diperlukan. Format-format laporan, struktur data, dan tindakan pemrosesan mesti diidentifikasikan. Tahap ketiga dari perancangan tata cara ialah penyuguhan laporan perancangan tata cara. Laporan ini harus meliputi semua hal yang penting untuk mengimplementasikan tata cara yang dianjurkan. 

c. Tahap penerapan 

Tahap penerapan yaitu tahap memasang tata cara informasi yang gres diperusahaan. Tahap ini dilakukan untuk menggantikan metode info yang lama dengan metode isu yang gres. Langkah implementasi akan berlainan dari satu sistem ke sistem yang lain. Untuk hal itu, diharapkan training karyawan. Barangkali peralatan gres harus dibeli dan dipasang. Seringkali tata cara gres membutuhkan pengubahan atau pemutusan operasi dari tata cara yang lama. Secara lazim, mesti ada planning formal untuk implementasi. Penggunaan teknik administrasi proyek penting untuk mengatur acara implementasi. Jika tata cara sudah diimplementasim, harus ada tindak lanjut resmi dan penilaian tata cara baru. Tindak lanjut ini harus meliputi komentar pemakai. 

d. Tahap penggunaan 

Tahap ini yakni dimulainya penggunaan tata cara gosip gres untuk mengolah data dan perencana tata cara melakukan pengawasan untuk dapat mengikuti pelaksanaan tata cara isu yang baru. Pengawasan ini dikerjakan untuk menentukan apakah tata cara isu yang gres sudah dapat menetralisir kekurangan-kekurangan yang ada dalam metode lama dan apakah tata cara informai yang baru dapat meningkatkan keunggulan yang ada dalam tata cara lama. 

Keempat tahap diatas membentuk siklus kehidupan sistem gosip baru, ialah urut nomor satu sampai keempat, kemudian kembali lagi ke tahap pertama dan begitu seterusnya. Siklus ini dalam kenyataannya mampu terjadi sebagai berikut: jikalau ditemukan sebuah masalah dalam tata cara yang sedang berlangsung, maka dilaksanakan evaluasi untuk mengenali alasannya adalah timbulnya duduk perkara tersebut. Setelah tahap evaluasi ini simpulan, maka direncanakan revisi metode biar mampu menetralisir dilema itu. Tahap selanjutnya adalah menetralisir design yang udah dibuat, melaksanakannya, dan melaksanakan pengawasan pelaksanaan untuk mengetahi apakah revisi yang dibuat itu mampu menghilangkan kekurangan yang ada. Siklus ini akan terjadi lagi jikalau timbul dilema lag dalam metode berita akuntansi yang digunakan diperusahaan tersebut. 







Sumber: Tata Sutabri. 2004. Sistem Informasi AkuntansiYogyakarta: Andi. (Hal. 23-25)
LihatTutupKomentar