Siklus Hidup Sistem Isu Akuntansi

organisasi. Dalam beberapa hal, sistem isu mirip sebuah organisme, ialah hidup, lahir, tumbuh, menjadi matang, berfungi, dan alhasil mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup metode yang terdiri atas tahap-tahap perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan. Cepat atau lambatnya perputaran ini banyak tergantung pada berbagai hal, contohnya pada sifat banyak sekali bisnis 

Proyek pengembangan metode lazimnya dikerjakan oleh tim proyek yang terdiri dari sistem analis, programmer, akuntan, dan orang lain di dalam organisasi yang mengenali perihal sistem yang berjalan di organisasinya. Setiap proyek pengembangan metode akan melalui siklus hidup pengembangan metode hidup akan menjadikan konsekwensi yang setiap takaran dari siklus hidup akan mengakibatkan konsekwensi yang serius. Konsep siklus hidup menawarkan kerangka untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan pengembangan tata cara secara rinci. 

Konsep siklus hidup memiliki implikasi bahwa setiap proyek pengembangan sistem harus dibagi dalam tahap-tahap berlainan dengan titik pengendalian manajemen yang formal diletakkan di antara tahap-tahap. Prinsip pengendalian dasar adalah setiap tahap mesti menciptakan dokumentansi untuk secara formal ditelaah dan disetujui sebelum memulai tahap selanjutnya dari siklus hidup proyek. Akumulasi dokumentansi dari tahapan pengembangan sistem yakni dokumentansi proyek akhir. Jumlah dan jenis dokumentasi yang dihasilkan setiap tahap akan tergantung pada hakikat proyek, proyek yang lebih besar membutuhkan dokumentansi yang lebih ekstensif. Akan namun, prinsip dasar senantiasa sama, ialah setiap tahap menciptakan dokumentansi. 

Pengembangan tata cara isu berbasis komputer ialah tugas inovatif dan sangat menunjukkan faedah hemat bagi organisasi. Dengan kata lain, proses pengembangan sistem dapat menjadikan tragedi. Sumber data, tenaga kerja, dan keuangan akan dikeluarkan tanpa kemungkinan pengembalian dan barangkali bahkan sistemnya sendiri tidak final. Dalam prakteknya, proses pengembangan tata cara sering kali menjadikan hasil-hasil tersebut. Sejarah pengembangan metode komputer menunjukkan bahwa hasil positif lebih sering di mampu jika proses pengembangan tata cara distrukturkan secara formal, didokumentasikan dan sesuai dengan teknik-teknik pengendalian administrasi. Salah satu teknik pengendalian yang paling penting yaitu melibatkan pemakai secara aktif dalam pengembangan sistem informasi. 



Sumber: Tata Sutabri. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Andi. Yogyakarta. (Hal. 22-23) 

LihatTutupKomentar