Tata Cara Pembelajaran Untuk Anak Tunagrahita Dengan Memakai Sistem Lesson Study

tunagrahita yang memakai metode lesson study, menggunakan tiga langkah yang harus dilakukan: 


· Menyusun planning pembelajaran: 

· Melaksanakan praktik pembelajaran: dan 

· Evaluasi dan tindak lanjut. 

Perencanaan dilakukan dengan menentukan topik pembelajaran dengan apalagi dahulu melaksanakan kenali masalah-problem yang ada. Langkah selanjutnya yakni penyusun dan mengembangkan versi yang sesuai dengan keperluan anak berkebutuhan khusus. Tahap pembelajaran dilakukan oleh seorang guru dalam kalangan, sementara anggota lainnya mengamati dan memberi masukan. Setelah itu, dilaksanakan diskusi dan pembahasan perihal aneka macam hal yang sudah dikerjakan dalam pembelajaran. 

Salah satu bidang pembelajaran yang tidak kalah pentingnya lagi untuk dikaji yaitu perihal psikomotorik. Tujuan proses pembelajaran ini yaitu untuk menumbuhkembangkan atau meningkatkan kompetensi dan koodinasi, kekuatan, kecapatan, ketangkasan, keseimbangan, masalah gerak, dan sikap anak-anak penyandang tunagrahita tersebut. Koordinasi mengacu pada kesanggupan memanipulasi anggota badan mereka kepada objek tertentu secara tanpa hambatan. Kekuatan berkenaan dengan kapasitas mengeluarkan tenaga, seperti kemampuan untuk memegang sebuah benda, sedangkan ketangkasan berafiliasi dengan koordinasi, seperti kemampuan untuk memegang benda atau menangkap objek. Kesadaran berkenan dengan adanya gerak dan kerjasama merupakan komponen yang menjadi perhatian dalam pengembangan psikomotorik bagi belum dewasa yang mempunyai kebutuhan khusus. 






Sumber: Smart A. (2010). Anak cacat bukan akhir zaman: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati (Hal. 98-99)
LihatTutupKomentar