Uji Biomonitoring


bahan kimia atau haisl metabolitnya yang berada dalam media biologi. Dalam praktiknya sampel biologi yang umum digunakan untuk urine, darah, dan udara pernapaan. Sedangkan air susu ibu, lemak, saliva, dan rambut jarang dipakai sampel biologi. Hal penting yang harus diperhatikan untuk menuntaskan paramateri biologi adar adekuat adalah: 

  1. Kondisi pengambilan sampel (berapa kali ulangan). 
  2. Intensita paparan (gangguan kepada tubuh). 
  3. Hubungan takaran repons. 

Uji untuk mengukur materi kimia atau metabolitnya dalam media biologi diketahui  2 (dua) cara yang pertama, ialah uji pilih-pilih dan yang kedua yakni uji nonselektif

Uji Selektif 

Uji ini sering dilakukan dalam bidang kedokteran kerja (occupational medicine), untuk menguji bahan kimia yang tidak mengalami biotransformasi mirip bahan kimia inorganik. Untuk materi kimia organik umumnya cepat dimetabolisir dan lebih mudah larut dalam air, sehingga mudah dikeluarkan melalui urine atau empedu. 

Uji Nonselektif 

Uji ini dipakai untuk indikator nonspesifik dari paparan bahan kimia. Sebagai contoh uji non selektif ialah selaku berikut: 

a) Penentuan metabolit diazo positip di dalam urine. Uji ini untuk monitoring paparan aromatik amine. 

b. Analisis thio ether dalam urine. Uji ini untuk monitoring bahan karsinogenik dan antigeni yang bersifat elektrofilik di tempat kerja. Rokok yaitu faktor confounding adanya thio ether dalam urine. 

c. Penentuan aktivita mutagenik di dalam urine. Peningkatan aktivitas mutagenik dalam urine terdapat pada pekerjaan pabrik karet, pabrik baja, dan mahir anastesi serta perawat yang mengorganisir obat sitostatik. Pada perokok juga terdapat kenaikan acara mutagenik. 

Di dalam praktinya tugas sebuah petanda biologis (biomarker) sebuah paparann terhadap risiko kesehatan adalah juga sangat penting. 







Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 100).
LihatTutupKomentar