Pengantar Psikologi Lingkungan

Pada dekade terakhir masalah lingkungan menjadi materi perbincangan di aneka macam serpihan dunia. pergeseran cuaca, temperature, petaka, dan berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungan alam menimbulkan manusia mulai menyadari adanya sebuah duduk perkara dengan lingkungan hidup. Mengapakan lingkungan alam menjadi berganti kepada insan? Apakah ada suatu pergeseran interaksi antara insan dengan lingkungannya? Perubahan lingkungan tersebut sudah barang pasti disebabkan adanya pergeseran interaksi manusia – lingkungan.

Bertambahnya jumlah penduduk menimbulkan keseimbangan lingkungan menjadi terganggu. Manusia membutuhkan banyak sekali sumber daya yang berada di alam, seperti air, daerah tinggal, kawasan kerja, atau mengeksploitasi alam untuk digunakan sebagai energi, dan sebagainya. Dengan demikian, tidak lagi dijumpai kekerabatan interaksi antara insan – lingkungan alam yang bagus. Manusia dengan nafsunya yang berlebihan tidak lagi memerhatikan keadaan alam yang selama ini sudah menawarkan kehidupan. Interaksi antara insan dan lingkungan, utamanya lingkungan fisik menjadi tidak sebanding.

Interaksi antara insan dengan lingkungan alam sudah terjadi sejak adanya manusia di bumi. Namun demikian, manakala lingkungan alam tidak mengakibatkan persoalan bagi manusia, maka manusia tidak menyadari adanya lingkungan alam yang menunjang kehidupan insan. Tetapi ketika lingkungan mulai memiliki masalah, maka manusia mulai menyadari bahwa perilakunya kepada alam kurang baik. Bencana alam yang mematikan insan, seperti contohnya tsunami, gempa bumi, gunung meletus dan sebagainya, menyadarkan insan bahwa dirinya sudah berbuat salah terhadap alam. Pada ketika itulah insan mengkritisi dirinya telah bertindak keliru terhadap alam.

Berbagai masalah yang terdapat di Indonesia saat ini aneka macam yang terkait dalam relevansinya antara manusia dengan lingkungan. Kebakaran hutan yang melanda hutan – hutan di Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan daerah lainnya, selalu terjadi di trend kemarau. Ketika asap kebakaran hutan mulai mengganggu kehidupan manusia di kawasan Indonesia dan teguran dari Negara tetangga, maka permasalahan tersebut mulai dirasakan. Namun, demikian, apakah insan menyadari dan merasakan dampak dari asap dalam kehidupannya? Tampaknya hal ini belum disadari oleh orang yang mengalami dan yang tidak mengalami menghirup asap dari kebakaran hutan.

Berbagai penyakit lingkungan yang muncul pada final – selesai ini, apakah disadari oleh masyarakat sebagai pengaruh lingkungan yang tidak bersih? Wabah demam berdarah, akan terjadi setiap perubahan ekspresi dominan kemarau dan hujan. Genangan air yang merupakan sumber kehidupan dari jentik nyamuk akan mendorong populasi di Indonesia. Kurang sehatnya sangkar dan udara yang berada di sekitar ternak sungguh mendukung terjadinya penyakit flu burung. Namun demikian, masih banyak masyarakat yang kurang menyadari wacana kondisi lingkungan yang tidak sehat.

Sampah yang menumpuk di perkotaan, seperti yang dialami oleh kota Bandung dan Jakarta, serta kota Bandung dan Jakarta, serta kota – kota lainnya. Dalam hal kesuksesan lingkungan masih banyak anggota masyarakat yang kurang menyadari. Dalam masalah sampah tersebut, terlihat kesadaran penduduk yang masih kurang . oleh sebab itu, pemilihan jenis sampah yang bersifat organic dan nonorganic masih belum menjadi kesadarannya.

Apabila membahas ihwal lingkungan alam, sudah barang pasti banyak disiplin ilmu yang mampu membahasnya. Yaitu mulai dari ilmu biologi, ilmu kebumian, pertanian, peternakan, kedokteran, dan kesehatan, penyusunan rencana wilayah, arsitektur, teknik sipil, fisika, kimia, dan seabgainya. Kesemua disiplin ilmu membicarakan lingkungan alam dari sudut pandang keilmuannya. Begitu luasnya lingkungan alam menawarkan wawasan dan kesemuanya diarahkan untuk kesejahteraan insan. Oleh akibatnya insan tidak berhenti untuk melakukan eksplorasi lingkungan alam untuk menjadi wawasan yang terus meningkat, dan melaksanakan eksplorasi lingkungan alam untuk menyejahterakan dirinya.

Tingkah laris atau sikap manusia yang beragam dalam mengeksplorasi lingkungan alam merupakan persoalan tersendiri. Tetapi, mengapakah sikap atau tingkah laku insan yang terjadi adalah demikian? Seolah – olah tingkah laku tersebut tidak ada hentinya. Tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan alam mampu pula dikaji dari banyak sekali disiplin ilmu wawasan, mirip misalnya antropologi, sosiologi, ekonomi, politik, psikologi, dan ilmu pengetahuan lainnya. Ilmu pengetahuan tersebut memiliki aneka macam sudut pandang dan sistem yang digunakannya untuk mempelajari interaksi insan dengan lingkungan alam.

Kajian psikologi dalam membicarakan interaksi manusia dengan lingkungan telah dilakukan sejak lama. Sejak era 18, pada dasarnya sudah dibahas kekerabatan insan dengan lingkungannya. Bahkan, spesialis psikologi dari Jerman yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1940 sudah mengemukakan rumus perihal interaksi insan dengan lingkungan, yakni bahwa tingkah laku yakni fungsi dari langsung dan lingkungan. Atau dapat dinotasikan selaku TL = f (P,L). tetapi demikian, pada saat itu, kajian psikologi belum menyatakan secara utuh selaku psikologi lingkungan. Kajian psikologi pada dikala itu lebih banyak menjelaskan bagaimana tingkah laku tersebut terjadi dengan proses psikologis yang dinamik. Atau dengan perkataan lain, kajian psikologi menjelaskan proses dalam diri manusia yang bersifat psikologis dapat menjadikan terjadinya tingkah laris. Hal ini sungguh penting pada dikala itu dilakukan untuk membedakan kajian tingkah laris yang dibahas dari disiplin ilmu yang lain. Dengan demikian, apakah pemahaman psikologi lingkungan tersebut?





Sumber: PSIKOLOGI LINGKUNGAN Teori dan Konsep. Prof. Dr. Tb. Zulrizka Iskanda, S. Psi., M. Sc. (Hal 1- 4)
LihatTutupKomentar