Pendahuluan
- Toksikologi merupakan ilmu wawasan yang semenjak zaman purbakala, yang ialah perpaduan antara ilmu biologi dan ilmu kimia dan dapat dipakai untuk mengerti rancangan aksi dan eksistensi zat toksik dan serta penerapan desain tersebut dalam persoalan lingkungan. Pada perkembangannya toksikologi mengalami zaman masa pertengahan dan hingga hadirnya zaan toksikologi mengalami zaman periode pertengahan dan sampai hadirnya zaan toksiklogi modern secara tradisional toksikologi ialah wawasan dasar ihwal agresi dan perilaku racun. Sedangkan pemahaman racun sendiri ialah bahan yang bila tertelan atau terabsorpsi akan mampu membuat manusia sakit dan mematikan.
Selain pengertian secara tradisional, toksikologi diartikan juga selaku ilmu wawasan perihal efek yang merugikan daribahan kimia pada tata cara biologis. (untuk menyingkir dari pengguna kata racun). Konsep racun sendiri telah ada diantara kita semenjak laa. Pada tahun 1567, Paracelsus menanyakan apakah ada yang bukan sebagai racun? Hanya dosis dari materi kimia yang membuat sesuatu yaitu racun atau bukan racun. Jumlah racun yang diserap mampu bermacam-macam dan kita dapat melihat bahwa makin besar racun yang diserap tubuh makin besar/cepat efek yang terjadi.
Toksikologi mirip halnya ilmu kedokteran yaitu seabgai ilmu dan seni dalam mempelajari pengaruh buruk bahan kimia terhadai sistem biologi. Dalam nyaris semua perkara, ilmu pengetahuan toksikologi dipakai untuk mengembangkan prakiraan atau hipotesis dari imbas buruk materi kimia dalam suasana di mana gosip yang ada hanya sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada. Sangatlah perlu untuk membedakan antara fakta yang dihasilan oleh ilmu pengetahuan toksikologi dengan prakiraan yang dihasilkan oleh seni toksikologi selaku sarana pengujian validitas masing-masing. Apabila usaha membedakan antara ilmu dan seni toksikologi mengalami kegagalan, akan terjadi kecenderungan untuk mencampuradukkan antara fakta dan prakiraan.
Timbul asumsi bahwa fakta dan prakiraan memiliki validitas sama padahal keadaan bekerjsama yakni jenis tidak sama. Pengertian wacana mahir toksikologi juga perlu diperhatikan. Ahli toksikologi ialah individu yang mempelajari secara mendalam efek merugikan dan mekanisme dari biro kimia pada organisasi hidup. Pada konteks ini ahli biomedia seperti hebat farmakologi dapat dikatakan selaku hebat toksiklogi, karena mempelajari efek merugikan sekaligus juga efek menguntungkan dari obat-obatan.
Aktivitas dan donasi mahir toksikologi sangat beragam dan luas. Pada bidang biomedis, mahir toksikologi sangat mengamati paparan bahan tksik, baik menyebabkan penyakit akut maupun kronis. Ahli toksikologi juga berpartisipasi dalam perkembanganstandar dan desain peraturan untuk melindungi kesehatan insan dan lingkungan dari efek kimiawi yang merugikan. Dalam perkembangannya hebat toksikologi berupaya mendapatkan biro baru yang bersifat toksik untuk membrantas mikroorganisme, guima, jamur, dan organisme lain.
Ahli toksikologi bantu-membantu dengan ilmuwan dari disimplin ilmu lain, organisasi pemerintahan dan industriawan aneka macam metodologi untuk menerima data sifat toksik dari materi kimia. Informasi tersebut secara bertanggung jawab mampu dipakai untuk memprediksi akhir yang berhubungan dengan bahaya toksik dari bahan kimia pada manusia dan lingkngannya. Penerapan desain dan prinsip toksikologi kepada aksi dan perilaku zat toksik di dalam lingkungan, sangat diperlukan untuk dapat memahami dan atau memperkirakan konsekuensi lingkungan balasan kecelakaan atau terlepasnya zat kimia.
Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 4-5)