- Jika perspektif etik dan emik mempresentaikan dua sudut pandang yang bertentangan, mungkin akan berguna untuk mempertimbangkan sebuah kontinum yang budan cuma tergolong kedua aspek ini, tetapi juga yang ada diantaranya. Sue dan Sue (2008) memberikan model tiga – tingkat yang disebut versi tripartite identitas personal yang diartikan semua tingkat mempunyai tingkat arti penting tertentu.
Salah satu tingkat di dalam arahan ini ialah tingkat individu. Di sini premisnya yaitu bahwa “semua individu, dalam hal-hal tertentu, tidak sama mirip individu-individu lain”. Tingkat kedua ialah tingkat kalangan, premisnya yaitu bahwa “semua individu, dalam beberapa hal, sama seperti beberapa individu lainnya”. Tingkat terakhir adalah tingkat universal, berasarkan premis bahwa “semua individu yakni, dalam beberapa hal, sama mirip semua individu lainnya” (Sue dan Sue, 2008, hlm. 38-39). Seorang psikolog yang dapat mengapresiasikan seorang klien di ketiga tingkat akan bisa mengenali karakteristik yang sepenuhnya unik bagi klien tersebut, dan yang sama dengan siapa pun. Sue dan Sue (2008) menyampaikan bahwa apresiasi kepada ketiga tingkat ini memang menjadi maksudnya, namun secara tradisional tingkat kalangan sudah terabaikan di bidang psikologi, khususnya bila kelompok itu yaitu budaya minoritas, sehingga psikolog mungkin perlu melaksanakan lebih bnayak upaya untuk mengapresiasikan kliennya.
Sumber: Pomerantz, A. M. (2014). Psikologi klinis: Ilmu wawasan, praktik dan budaya (3rd ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Hal. 108)