Batu Akik

Akik adalah benda yang memiliki bentuk yang kecil dan umumnya berada pada emban. Emban yaitu kawasan di tempatkannya akik dengan kebutuhan dapat dikenakan pada tangan. Akik terdiri dari berbagai macam tergantung dari bahan dasar yang membuatnya watu dekorasi tangan. Akik disebut juga sebagai watu hias, sedangkan emban disebut selaku cincin tempat diletakkannya batu cincin. 

Jika dihubungkan dengan eksistensi kekuatan gaib di dalamnya, maka yang dmaksud akik yaitu sebuah benda yang dipakai pada cincin selaku mata cincin yang ialah hiasa dan atau merupakan wadah sebuah kekuatan mistik. 

Batu 

Akik paling banyak adalah berasal dari bebatuan yang memiliki keunikan tersendiri. Keunikan dari batu bisa berasal dari bentuk, kelangkaan, kekerasan, keindahan dan kekuatan yang berada dalam batu tersebut. 

Jika dilihat dari keunikan, maka batuan yang mampu dijadikan sebagai batu cincin atau kerikil koleksi adalah sebagai berikut: 

Memiliki gambar 

Pada permukaan kerikil akik sering terdapat pola tertentu. Pola ini jika diamati, usang-kelamaan akan membentuk suatu gambar yang menyatakan bentuk tertentu. Misalkan ada sebuah bentuk bercak yang membentuk gambar atau tanda palang, maka batu jenis ini disebut dengan kerikil tapak jalak (kerikil telapak kaki burung jalak). 

GAMBAR 

Selain memilik pola tertentu, lazimnya mampu terdapat goresan pena atau bercak yang membentuk gambar. 

Memiliki serat 

Serat yaitu muncul dari ajakan-usul kerikil tersebut yang mungkin mampu berasal dari fosil kayu. Kayu mempunyai serat yang tidak sama, begitu juga sesudah beliau terbentuk menjadi fosil, maka bentuk seratnya tetap akan terlihat seperti kayu orisinil. Adapun watu jenis lainnya yang memang memiliki bentuk serat yang mirip dengan bentuk bercak-bercak tipis dan biasanya berwarna coklat. 

Memilii keunikan bentuk 

Batu akik tidak harus berada pada cincin dan dipakai selaku hiasan, tetapi adakalanya kerikil tersebut tetap dibiarkan dalam bantuk asli yang bisa sebesar kepala orang akil balig cukup akal. Dari bentuk yang relatif orisinil ini, maka akan memperlihatkan khayalan bagi pemilik dengan menjadikannya mirip dengan bentuk tertentu atau memang tetap selaku bentuk orisinil. 

Bentuk dari gambar bisa merupakan goresan pena, atau memang ialah gambar yang menyamai bentuk. Misalnya bentuknya ialah mirip dengan bentuk kura-kura atau kodok. 



Memiliki jumlah yang sedikit 

Kelengkapan dari batuan menjadi watu yang sudah langka tersebut banyak diburu untuk koleksi atau untuk jual beli. Bantuan yang lazimnya menjadi buruan karena kelangkaannya adalah watu yang mempunyai keaslian, biasasnya dijadikan selaku benda pusaka. Jika dalam penduduk ditemui keberadaan dukungan langka seperti halnya batu giok, maka watu tersebut sering dijadikan sebagai kerikil akik atau mata cincin. 



Permukaan kekerasan yang tinggi 

Pada lazimnya batu memang memiliki kekerasan yang tinggi. Dalam hal ini dapat dibedakan mana kerikil yang keras, lebih keras dan sungguh keras. Untuk membedakan mana batuan yang keras dan sungguh keras biasanya watu tersebut diadukan atau dipukulkan antara satu dengan watu yang lain. Tentu saja hal ini akan menghancurkan keadaan batu, maka cara lainnya yaitu mengukur berat yang dimiliki oleh watu satu dengan kerikil lainnya. Jika santunan memiliki kekerasan tinggi, proses dilakukannya pembentukan supaya bentuknya menjadi kecil dan sesuai pada cincin diperlukan proses yang usang dan memerlukan ketabahan. 

Biasanya permukaan dari watu yang memiliki kekerasan tinggi akan menampakkan kilauan atau batu tersebut akan mengkilat jika dijalankan pembersihan dengan memakai zat kimia atau dilaksanakan penggosokan dengan kerikil asah. Batu asah yang lazimnya digunakan untuk mengkilatkan permukaan yaitu serbuk intan. 

Memiliki keindahan 

Keindahan yang dimiliki dalam kerikil mempunyai nilai jual tinggi. Batu umumnya mempunyai bentuk yang sederhana, namun menampakkan keindahan dari dalam batu tersebut manakala beliau berada di bawah cahaya, dan beliau akan menunjukkan kilauan cahaya yang lain dari warna batu itu sendiri. Keindahan yang terlihat dari dalam kerikil juga sering menyebabkan nilai tambah untuk batu akik. Biasanya watu yang memiliki keindahan dari dalam adalah akan memancarkan cahaya yang memang berasal dari dalam watu tersebut. Cahaya ini bukan bermakna cahaya yang muncul mirip watu posphor, tetapi dia akan menampakkan cahaya tersendiri dari dalam manakala ia berada pada kawasan dengan cahaya yang cukup. 

Batu yang banyak mempunyai keindahan antara lain ialah batu Rubi, yakni kerikil yang mempunyai keindahan pada cahaya yang memancar dari dalam, watu Giok, yaitu watu yang memiliki warna seperti lumut, batu kecubung, adalah watu yang kebanyakan memiliki warna bening dan tembus oleh cahaya. 





Sumber: Triyogo, Anan Hajid. 2005. Benda-Benda Bertuah Masyarakat Jawa. Narasi: Yogyakarta. (Hal 1-6)
LihatTutupKomentar