Ciri – Ciri Unik Terapi Tingkah Laku

Terapi tingkah laku, berbeda dengan sebagian besar pendekatan terapi lainnya di tandai oleh: (a) pemutusan perhatian terhadap tingkah laku yang tampak dan spesifik (b) ketelitian dan penguraian tujuan – tujuan treatment, (c) perumusan mekanisme treatment yang spesifik yang cocok dengan persoalan dan (d) penaksiran objektif atas hasil – hasil terapi.

Terapi tingkah laku tidak berlandaskan sekumpulan konsep yang sistematik, juga tidak berakar pada suatu teori yang dikembangkan dengan baik. Skelipun mempunyai banyak teknik, terapi tingkah laris cuma mempunyai sedikit konsep. Terapi ini ialah sebuah pendekatan induktif yang berlandaskan eksperimen – ekperimen dan menerapakan metode eksperimental pada proses terapeutik. Pertanyaan terapi boleh jadi, “Tingkah laku spesifik apa yang oleh individu ini ingin diubah tingkah laku baru yang bagaimana yang ingin dipelarinya?” Kekhususan ini membutuhkan sebuah pengamatan yang cermat atas tingkah laku klien. Penjabaran – klasifikasi yang kabur dan umum tidak mampu diterima; tingkah laku yang oleh klien diinginkan berganti dispesifikasi. Yang juga penting adalah bahwa kondisi – keadaan yang menjadi penyebab timbulnya tingkah laris problem diidentifikasi sehingga kondisi – kondisi baru mampu diciptakan guna memodifikasi tingkah laris. Urusan terapeutik utama yaitu mengisolasi tingkah laris problem dan kemudian membuat cara – cara untuk mengubahnya.

Pada dasarnya, terapi tingkah laris diarahkan pada tujuan – tujuan memperoleh tingkah laku gres, peniadaan tingkah laris yang maladaptive, serta memperkuat dan menjaga tingkah laku yang dikehendaki. Pernyataan yang tepat perihal tujuan – tujuan treatment dispesifikasi, sedangkan pernyataan yang bersifat umum perihal tujuan ditolak. Klien diminta untuk menyatakan dengan cara – cara yang realistis jenis – jenis tingkah laku persoalan yang dia ingin mengubahnya. Setelah menyebarkan pernyataan yang tepat tentang tujuan – tujuan treatment, terapi harus memilih prosedur – mekanisme yang paling sesuai untuk mencapai tujuan – tujuan itu. Berbagai teknik tersedia, yang keefektifannya beraneka ragam dalam menanggulangi dilema – problem tertentu. Misalnya, teknik – teknik aversi sepertinya paling memiliki kegunaan sebagai cara – cara untuk mengembangkan kontrol dorongan, orang yang mengalami kendala dalam menampilkan diri dan dalam bergaul mampu mengambil faedah dari latihan asertif, pengulangan tingkah laris memiliki kegunaan untuk memperkuat tingkah laku yang baru diperoleh, desensitisasi tampaknya paling memiliki kegunaan bagi penanganan fobia – fobia, pencontohan yang digabungkan dengan perkuatan konkret tampak cocok bagi perolehan tingkah laku social yang kompleks.

Karena tingkah laku yang dituju dispesifikasi dengan jeals, tujuan – tujuan treatment dirinci dan tata cara – sistem terapeutik dijelaskan, maka hasil – hasil terapi menjadi mampu dievaluasi. Terapi tingkah laku memasukkan criteria yang didefinisikan dengan baik bagi perbaikan atau keefektifan teknik – teknik yang digunakan, maka evolusi dan perbaikan yang berkelanjutan atas prosedur – prosedur treatmen menandai proses terapeutik.










Sumber: Teori dan Praktek KONSELING & PSIKOTERAPI. Gerald Corey (Hal 196 – 197)
LihatTutupKomentar