- Budaya yang dikembangkan oleh insan akan berimplikasi pada lingkungan daerah kebudayaan itu meningkat . Suatu kebudayaan memancarkan sebuah ciri khas dari masyarakatnya yang terlihat dari luar, artinya orang aneh. Dengan menganalisis efek akhir budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa sebuah lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan yang lain dan menciptakan kebudayaan yang berlawanan pula.
Usaha untuk menjelaskan perilaku insan selaku perilaku budaya dalam kaidah dengan lingkungannya, terlebih lagi perspektif lintas budaya akan mengandung banyak variable yang saling bekerjasama dalam keseluruhan metode terbuka. Pendekatan yang saling berafiliasi dengan psikologi lingkungan yakni pendekatan sistem yang melihat rangkaian sistemik antara beberapa subsistem yang ada dalam menyaksikan kenyataan lingkungan total yang melingkupi satuan budaya yang ada.
Beberapa variable yang berafiliasi dengan persoalan kebudayaan dan lingkungan sebagai berikut:
1. Physical Environment, menunjuk pada lingkungan natural, seperti temperature, curah hujan, iklim, kawasan geografis, tumbuhan, dan fauna.
2. Cultural Social Environment, mencakup faktor – aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti: norma – norma, akhlak istiadat, dan nilai – nilai.
3. Environmental Orientation and Representation, mengacu pada pandangan dan doktrin kognitif yang berlawanan – beda pada setiap masyarakat perihal lingkungannya.
4. Environment Behavior and Process, mencakup bagaimana penduduk menggunakan lingkungan dalam kekerabatan sosial.
5. Out Carries Product, mencakup hasil langkah-langkah insan seperti membangun rumah, komunitas, kota beserta usaha – perjuangan manusia dalam memodifikasi lingkungan fisik seperti budaya pertanian, dan iklim.
Dengan demikian mampu ditarik kesimpulan, bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi kepada acuan tata laku, norma, nilai dan faktor ehidupan yang lain yang akan menjadi ciri khas sebuah penduduk dengan masyarakat lainnya.
Sumber: Setiadi Elly M., Hakam Kama A., & Effendi Ridwan. (2006). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Edisi ke-3. Jakarta: Prenadamedia Group. (Hal 39 – 40)