- Psikologi Lingkungan sebagai salah satu cabang ilmu dari psikologi mempunyai hal yang berlainan dengan cabang ilmu psikologi yang lain. Psikologi Lingkungan mempunyai keunikan tersendiri. Adapun karakteristik Psikologi Lingkungan ialah sebagai berikut:
- Di dalam membahas hubungan manusia dengan lingkungan harus dilihat selaku satu kesatuan. Hal ini dimaksudkan bahwa disiplin ilmu psikologi yang lain acap kali memisahkan antara stimulus, manusi, dan respon atau tingkah lakunya. Misalnya dalma Psikologi Eksperimen yang membahas stimulus secara independen, dan mesti mampu dikelola. Sedangkan apa yang terjadi dalam diri manusia merupakan bahasan tersendiri. Demikian pula dengan tingkah laku yang terjadi. Sebagai ilustrasi pembahasan persepsi tentang gedung bertingkat, Psikologi Eksperimen dapat memilih stimulus gedung tersebut dengan mendasarkan perbedaan jarak pandang dan sudut pandang dan kemudian dibandingkan. Tetapi, dalam Psikologi Lingkungan dari sebuah jarak dan sudut pandang tertentu merupakan satu kesatuan antara stimulus gedung bertingkat dengan persepsinya. Dalam persepsi tersebut akan terkait pemaknaannya mengenai struktur, kompleksitas, dan hal yang gres sebagai sebuah kesatuan.
- Analisis perihal situasi lingkungan selaku kesatuan yang menyeluruh ialah pendekatan yang dinamis dan menerapkan metode konstruktif. Metode konstruktif dalam hal pengembangan rancangan lazim (general concepts) akan lebih memudahkan dalam menerangkan tingkah laku manusia. Disiplin ilmu psikologi lain psikologi lain sempat terjebak pada pengerjaan individu, seperti contohnya orang wajar . Metode kategorisasi menggolongkan hal – hal yang serupa dalam satu ketegorisasi dan pengelompokkan tersebut dapat mendasarkan pada korelasi antarelemen yang ada, sehingga menggambarkan sebuah ide konstruktif. Seperti misalnya desain ruang privasi, menggambarkan bagaimana korelasi yang terjadi dalam ruangan secara fisik, penataan ruang, pencahayaan, audio dan visual yang dirancang oleh penghuninya untuk mampu mencicipi ketentraman dalam kesendirian. Sedangkan perubahan yang terjadi dalam penghayatan psikologis akan terbentuk oleh adanya suatu daya (forces) yang dinamis. Ruang privasi tersebut dapat dimaknakan berganti alasannya adalah adanya daya yang memengaruhi dalam pergantian desain privasi.
- Psikologi Lingkungan mempelajari relasi interelasi antaratingkah laku insan dengan lingkungan. Dalam hal ini terjadi kekerabatan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan mampu memengaruhi dan menghambat tingkah laris insan. Tingkah laris manusia mampu pula mengganti lingkungan. Masyarakat tradisional yang masih mengandalkan kehidupannya dari ladang berpindah, maka beliau akan membabat hutan untuk dijadikan lahan pertaniannya. Ketika jumlah penduduk yang akan melaksanakan pembabatan hutan dan lahan berpindah tidak terlampau banyak, kelebatan hutan masih mampu terjaga dengan baik. Namun demikian, dikala jumlah manusia yang melaksanakan pembabatan hutan semakin banyak, maka kelebatan hutan menjadi persoalan. Sebagai jadinya tragedi banjir banyak terjadi di kawasan tersebut. Demikian pula cara membersihkan hutan yang paling mudah yakni dengan membakar, maka kebakaran hutan pun terjadi. Dari conto tersebut tampakbagaimana hubungan interaksi yang terjadi antara tingkah laku manusia dengan lingkungan. Ubungan timbale balik akan terjadi secara langsung.
- Psikologi Lingkungan merupakan kajian yang bersifat interdisiplin. Di dalam menganalisis interelasi antara tingkah laku manusia dan lingkungan, tidak mampu dikaji dari satu disiplin ilmu. Sebagai acuan pembahasan mengenai pandangan lingkungan, dan topic yang dibahas berkaitan dengan pandangan wacana panorama maka disiplin ilmu yang mau terlibat yakni antara lain arsitektur lanskap, perencana kota (planologi), teknik sipil, teknik lingkungan, dan disiplin ilmu yang terkait. Dengan demikian, perlu adanya sebuah kerja sama antarailmu jikalau akan membahas wacana problem lingkungan. Oleh sebab itu, kajian diatas membicarakan perihal problem lingkungan. Oleh alasannya itu, kajian lintas ilmu harus dapat saling menghargai antarilmu. Arogansi keilmuan telah harus dihilangkan antarilmu. Arogansi keilmuan telah mesti dihilangkan dalma kerja lintas ilmu. Masalah lingkungan yang timbul dapat menjadikan kemakmuran umat manusia terganggu. Oleh alasannya adalah itu, pembahasan dan analisis yang berhubungan dengan dilema lingkungan bertujuan untuk kemakmuran manusia.
- Penelitian yang dilakukan dalam Psikologi Lingkungan sulit untuk membedakan antara observasi teoretis dengan terapan. Penelitian dalam Psikologi Lingkungan tidak dapat diisolasi hanya untuk teori saja sebagaimana dalam observasi dalam disiplin ilmu psikologi lainnya. Penelitian dalam disiplin ilmu psikologi yang lain dapat dilaksanakan hanya untuk observasi dasar atau teori yang ingin menjelaskan bagaimana tingkah laku manusia terjadi. Penelitian dalam Psikologi Lingkungan kebanyakan diawali untuk menuntaskan urusan yang dihadapi oleh manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya, dan bukan untuk membengun teori, namun untuk kegunaan khusus. Teori mampu terbangun sebagai balasan observasi terapan tersebut. Dengan demikian, observasi Psikologi Lingkungan agak susah untuk melaksanakan pemisahan antara observasi terapan dan teoretik.
- Metode penelitian dalam Psikologi Lingkungan menggunakan metode eklektik. Hal ini disebabkan karena observasi yang dikerjakan dalam Psikologi Lingkungan adalah untuk menuntaskan masalah atau lebih bersifat terapan, sehingga tata cara penelitiannya adalah terpilih yang sesuai dengan dilema yang mesti diteliti. Walaupun tata cara yang digunakan dalam Psikologi Lingkungan tidak jauh berbeda dengan tata cara penelitian disiplin ilmu psikologi yang lain. Namun demikian, sistem dalam Psikologi Lingkungan ada pula yang khas, ialah metode pemetaan tingkah laris. Metode pengambilan data dalam Psikologi Lingkungan yang menggunakan teknik atau metode pemetaan tingkah laris, ialah pembuatan menggambar oleh responden tentang sebuah lokasi. Teknik pemetaan kognitif tersebut mampu menggambarkan bagaimana teladan fatwa seorang responden dalam menggambarkan suatu ruang.
Sumber: PSIKOLOGI LINGKUNGAN Teori dan Konsep. Prof. Dr. Tb. Zulrizka Iskanda, S. Psi., M. Sc. (Hal 6 – 9)