Kesuksesan Home Program Bagi Anak Autis

Keberhasilan home acara tergantung pada beberapa aspek, di antaranya pada derajat autis yang diderita anak (tingkat keparahan). Jika anak mengidap autis ringan, home acara dalam hitungan bulan saja bisa membantunya hidup “wajar ” atau mirip anak yang lain. Namun, jika autisnya berat, mungkin home program saja tidak cukup, butuh waktu usang untuk mencapai hasil yang diperlukan.

Faktor penentu yang lain yakni kapasitas orangtua. Jika orangtua siap dan cekatan menjalani home acara maka kemungkinan anak sembuh pun besar. Untuk melakukan home acara, yang paling diharapkan dari orangtua yaitu pemahaman dan penerimaan kepada kondisi anak. Memiliki anak autis memang membuat shock dan frustasi. Namun, jikalau ingin melaksanakan home acara maka orangtua mesti menata perasaan dan pikirannya untuk bisa menerima anak apa adanya. Jangan bersikap terlalu menuntut, dengan menuntu anak melakukan sesuatu yang anak tidak mampu, misalnya ank tidak mampu atau lambat mengatakan alasannya belum ada “perintah” otak untuk bicara, namun orangtua memaksa terus dan karenanya, anak stres. Jika orangtua sudah mampu menerima dan mengerti anak, gres mampu melakukan pendekatan aktual. Jadi home acara memerlukan pemahaman dan kapasitas orangtua.

Hal yang tidak kalah penting yaitu attachment atau kelekatan orangtua dengan anak harus selalu terjaga alasannya jikalau tidak ada kelekatan, orangtua akan sukar mengajari anak. Apabila anak autis justru memeiliki problem dalam membangun kelekatan dengan orang di sekelilingnya. Orangtua bertugas membangun kelekatan tersebut. Cara yang termudah adalah melalui bermain. Namun, banyak orangtua yang tidak tahu cara bermain dengan anak. Melalui home program cara bermain dengan anak, pasti diajarkan.

Yang dimaksud “orangtua”, tidak berarti orangtua pengganti, contohnya kakek-nenek, baby sister, bahkan kakak-adik. Home acara yang dilaksanakan bersama-sama oleh banyak anggota keluarga diperbolehkan, yang penting satu maksudnya. Seluruh anggota keluarga yang berpartisipasi disamakan dulu pandangan dan pemahamannya.

Faktor lain yang sungguh menghipnotis kesuksesan home acara ialah situasi rumah. Jika anak memiliki sensorik sungguh peka kepada stimulus luar maka anak butuh situasi rumah yang damai. Namun, jikalau anak tidak terlampau peduli maka dimana pun anak bisa belajar. Dengan kata lain, imbas suasana rumah bagi anak autis bersifat perorangan.

Ada saatnya dibutuhkan ruangan khusus untuk latihan motorik khusus. Namun, bahwasanya kalau tidak memungkin ruangan apa pun mampu dipakai untuk menjalankan home acara. Begitu pula alat berguru dan mainan, tidak butuhkhusus sebab sarana mencar ilmu dan bermain anak autis sama dengan anak normal.

Keberhasilan home program juga sangat berdasarkan pada harapan. Harapan bahwa anak akan menguasai kekurangan sosial dan bahasa sama seperti belum dewasa sebayanya, seperti masuk Taman Kanak-kanak, mengikuti kegiatan di sekolah wajar , hidup secara wajar , dan produktif. Beberapa anak berhasil dan sebagian besar anak mendapatkan manfaat dari intervensi yang intensif. Pada saat ini, tidak ada cara untuk meramal secara tepat anak mana yang mau mencapai hasil paling optimal.







Sumber: Danuatmaja B. (2003). Terapi anak autis di rumah. Jakarta: Puspa Swara, Anggota Ikapi. (Hal 16-20)
LihatTutupKomentar