Pembahasan ihwal patriotism, tidak dapat dipisahkan dengan nasionalisme, sebab keduanya merupakan perwujudan semangat kebangsaan.para penyelenggara Negara dituntut mempunyai kesanggupan dalam upaya menegakkan kebenaran dan keadilan serta mengantisipasi aneka macam angcaman terhadap Negara baik dari dalam (separatism, pertentangan antarsuku, anarkisme, korupsi, narkoba, dan lain – lain) maupun dari luar (intervensi, aksi, propaganda yang mendeskripsikan, dan lain – lain)demi keutuhan Negara,dan kepentingan rakyatnya. Semangat kebangsaan mesti diimbangi dengan nilai – nilai religious dan pengendalian diri supaya tidak mengakibatkan perpecahan, sebab saling merasa bahwa Negara dan bangsanya dianggap paling penting untuk diperjuangkan.
Semangat kebangsaan dalam arti luas, dapat dipraktekkan di lingkungan keluarga, sekolah dan penduduk sekiar dengan cara:
Keteladanan
Keteladanan atau “contoh”, ialah sikap dan perilaku yang patut dicontoh atau ditiru karena perkataan dan perbuatannya. Keterladanan mampu diberikan diberbagai lingkungan mirip rumah (keluarga), sekolah, instansi pemerintahan dan swasta, dan penduduk luas. Keteladanan bisa dimulai dari hal – hal terkecil, dan dari diri sendiri. misalnya: bersusah payah dan disiplin dalam menjalankan prestasi, mebayar pajak tepat waktu, mematuhi tata tertib berlalu lintas, mau melaksanakan kerja bakti/tolong-menolong membersihkan lingkungan, tidak melakukan korupsi, dan lain – lain.
Pewarisan
Semangat kebangsaan dalam arti luas, dapat dipraktekkan di lingkungan keluarga, sekolah dan penduduk sekiar dengan cara:
Keteladanan
Keteladanan atau “contoh”, ialah sikap dan perilaku yang patut dicontoh atau ditiru karena perkataan dan perbuatannya. Keterladanan mampu diberikan diberbagai lingkungan mirip rumah (keluarga), sekolah, instansi pemerintahan dan swasta, dan penduduk luas. Keteladanan bisa dimulai dari hal – hal terkecil, dan dari diri sendiri. misalnya: bersusah payah dan disiplin dalam menjalankan prestasi, mebayar pajak tepat waktu, mematuhi tata tertib berlalu lintas, mau melaksanakan kerja bakti/tolong-menolong membersihkan lingkungan, tidak melakukan korupsi, dan lain – lain.
Pewarisan
Pewarisan atau “warisan”, merupakan cara atau proses menurunkan, memperlihatkan atau menyerahkan sesuatu kepada pihak lain. Pewarisan semangat kebangsaan yaitu cara – cara menurunkan nilai – nilai, perilaku, dan sikap terpuji kepada generasi berikutnya (muda). Contoh: lapang dada nrimo dalam menolong orang yang terkena musibah, berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengembang amanah, sudah biasa belajar dan bekerja tepat waktu, dan lain – lain.
Ketokohan
Ketokohan atau “tokoh”, ialah sosok seseorang yang populer dan disegani sebab pengaruhnya sangat besar di dalam penduduk . Dalam semangat kebangsaan, ketokohan perlu dijadikan sandaran aliran (tumpuan) guna memperlihatkan motivasi dan semangat bagi generasi muda. Contoh: berupaya selalu mengambil inisiatif dalam hal – hal kebaikan (kerja bakti, menolong sesame, dan mencar ilmu), tidak cepat puas dalam suatu prestasi, ingin selalu menawarkan terbaik, rajin cepat dalam sebuah prestasi, ingin senantiasa menunjukkan yang terbaik, tekun membantu atau sedekah kepada orang lain yang memerlukan, dan sebagainya.
Sumber: Pendidikan KEWARGANEGARAAN. Penerbit Erlangga. (Hal 33 – 34)